Menkeu Sebut Pembiayaan Utang Baru Rp 203 T, Jauh di Bawah Estimasi

 Zahwa Madjid
24 November 2023, 21:11
Mankeu soal Utang
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.
Petugas menghitung uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung di Jakarta, Kamis (16/11/2023).

 Sementara itu, pembiayaan yang berasal dari pinjaman realisasinya mencapai Rp 18,2 triliun. Nilai ini sebenarnya jauh lebih tinggi dari pagu APBN, yakni sebesar negatif Rp 16,6 triliun naik 159,7% dari tahun lalu yang mencatat pembiayaan Rp 7 triliun.

"Dari sisi pinjaman, kita dalam hal ini di dalam APBN memang diperkirakan turun namun realisasinya mencapai Rp 18,2 triliun," katanya.

Sri Mulyani menjelaskan perkembangan pembiayaan utang itu menunjukan pengelolaan yang baik oleh pemerintah. Di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu. Melihat tingginya suku bunga acuan bank sentral, pengelolaan utang yang baik menjadi sangat diperlukan.

"Kita sikapi dengan pengelolaan yang lebih hati-hati, harus ditentukan secara situasi, sehingga kita tidak terekspos dengan suku bunga yang melonjak tinggi," katanya.

Di sisi lain Kementerian Keuangan mencatatkan penurunan penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar 13,6% secara tahunan atau year-on-year menjadi Rp 220,8 triliun per Oktober 2023. Adapun penerimaan kepabeanan telah mencapai 72,8% dari target anggaran pendapatan belanja negara atau APBN.

Sementara itu Kemenkeu mencatatkan penerimaan negara bukan pajak atau PNBP terkumpul Rp 494,2 triliun atau tumbuh  3,7% secara tahunan. Capaian ini sudah berada di angka di 112,0%, melampaui target pendapatan yang sudah ditetapkan di APBN.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...