Holding UMi Targetkan Akses Finansial untuk 45 Juta Nasabah

Shabrina Paramacitra
Oleh Shabrina Paramacitra - Tim Publikasi Katadata
14 Januari 2024, 14:02
Holding UMi menargetkan total 45 juta nasabah ultramikro dapat terlayani tahun ini.
BRI
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kiri) dan Direktur Utama BRI Sunarso (tengah) menjadi narasumber Diskusi Taman bertema “How Ultra Micro Holding Connects Finance to Millions in Indonesia” pada Jumat (12/1/2024).
Button AI Summarize

Holding Ultra Mikro (UMi) yang merupakan hasil integrasi antara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BRI Group. Tahun ini, Holding UMi memiliki target untuk melayani total 45 juta nasabah dari kalangan masyarakat yang belum mendapat layanan keuangan formal.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, Holding UMi telah menjadi sumber pertumbuhan baru karena BRI mendorong nasabah untuk “naik kelas”, memperluas basis nasabah, dan melayani dengan biaya seefesien mungkin.

“Kami memiliki journey pemberdayaan dan peningkatan kapabilitas nasabah UMi,” katanya di sela diskusi yang digelar BRI Research Institute, sebagaimana dikutip dalam siaran pers pada Minggu (14/1).

Ia menjelaskan, Holding UMi memiliki tiga tahapan strategi, yakni memberdayakan (empower), mengintegrasikan (integrate), dan meningkatkan kapasitas (upgrade). Empower dilakukan PNM dengan memberdayakan usaha kelompok masyarakat prasejahtera agar dapat menjadi wirausaha yang mandiri.

Kedua, yaitu integrate melalui penambahan Kredit Usaha Rakyat Mikro BRI dan produk gadai dari Pegadaian. Hal ini dilakukan seiring kebutuhan pendanaan yang meningkat ketika terjadi perkembangan usaha. Ketiga, yakni upgrade usaha ultramikro menjadi mikro. Segmen ini dilayani oleh BRI melalui kredit komersial, seperti Kupedes.

Senada, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan ada tiga aspek pemberdayaan dalam membuka akses pembiayaan dan keberlanjutan bagi nasabah ultramikro. Pertama, menurunkan biaya operasional dengan cara membangun jaringan agen. Kedua adalah perluasan penjaminan, dan ketiga yaitu pembinaan.

Ketiga aspek ini diterapkan agar masyarakat di segmen tersebut memiliki kompetensi berusaha. Tak hanya mencakup kemampuan mengelola keuangan, namun juga soal pengemasan produk hingga logistik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...