Pemangkasan Suku Bunga The Fed 2025 Terbatas, Bitcoin Turun ke US$101.300
Bitcoin (BTC) dan pasar kripto yang lebih luas mengalami tekanan jual karena Bank Sentral Amerika Serikat alias The Fed mengumumkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada suku bunga acuan. The Fed juga mengisyaratkan penurunan suku bunga tahun depan bakal lebih sedikit dari yang direncanakan sebelumnya.
Menyusul pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell pasca penurunan suku bunga, harga Bitcoin turun 4,6% ke level US$101.300 (Rp 1,65 miliar). Harga Ethereum (ETH) turun 5,96% ke level US$3.600 (Rp 58,58 juta).
Meskipun para pelaku pasar telah mengantisipasi penurunan suku bunga sebesar 0,25%, pernyataan Powell yang menyebut tahun depan hanya ada dua kali penurunan suku bunga lagi membuat banyak orang terkejut. Komite The Fed juga menaikkan proyeksi inflasi 2025 dari 2,1% menjadi 2,5%.
Pergeseran kecil dalam perspektif ini pada dasarnya mempertimbangkan perubahan kebijakan yang akan datang oleh pemerintahan Trump. Pemerintahan Trump akan menerapkan tarif bea masuk pada barang-barang impor, berpotensi mendeportasi massal jutaan pekerja tidak berdokumen, dan mengeluarkan kebijakan ekonomi yang dapat memperbesar defisit.
Dalam konferensi pers tersebut, Powell menekankan kalibrasi ulang kebijakan Fed merupakan sinyal bahwa bank sentral siap untuk menyesuaikan kebijakannya dengan kebutuhan ekonomi AS.
Mengenai proyeksi jangka pendek harga Bitcoin, analis kripto Skew mengatakan kepada Cointelegraph bahwa penurunan Bitcoin membersihkan posisi dalam dua arah. Posisi beli dihentikan dan posisi jual ditutup dengan keuntungan.
Harga Bitcoin anjlok ke zona penawaran di kisaran US$100.000 (Rp 1,6 miliar) hingga US$98.000 (Rp 1,59 miliar). Analis mengatakan, secara teknikal Bitcoin akan berusaha menembus US$100.000 (Rp 1,6 miliar) hingga US$101.400 (Rp 1,65 miliar) untuk bisa kembali naik.
Proyeksi Harga Bitcoin pada 2025
Analis Bitfinex memprediksi penurunan harga Bitcoin hanya akan terjadi dalam jangka pendek di 2025 karena permintaan dari investor institusi tetap kuat. Dalam laporannya 17 Desember lalu, analis Bitfinex menyebut harga Bitcoin akan menyentuh US$145.000 (Rp 2,36 miliar) pada pertengahan 2025.
“Menurut pandangan kami, setiap koreksi pada 2025 akan tetap ringan, berkat arus masuk institusional,” kata para analis Bitfinex seperti dikutip Cointelegraph. Mereka mencatat bahwa sementara Bitcoin turun, volatilitas diperkirakan terjadi pada kuartal pertama 2025.
Tren yang lebih luas menunjukkan pertumbuhan harga yang berkelanjutan, didorong oleh arus masuk yang sedang berlangsung ke dalam dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin (ETF), serta peningkatan adopsi global dan institusional.
Data Farside Investors menunjukkan dana sebesar US$36 miliar (Rp 585,8 triliun) telah mengalir ke ETF Bitcoin spot yang berbasis di Amerika Serikat sejak diluncurkan pada Januari 2024.
“ETF Bitcoin adalah salah satu kelompok pemegang Bitcoin terbesar dengan lebih dari 1,13 juta BTC,” kata para analis.