Bunga Kredit Bank Belum Turun Meski BI Sudah Pangkas Suku Bunga pada Januari

Agustiyanti
24 Maret 2025, 11:47
rupiah, suku bunga, bunga kredit
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi.

Ringkasan

  • Suku bunga kredit pada Februari 2025 stagnan di angka 9,2% meskipun BI telah menurunkan suku bunga acuan. Suku bunga deposito untuk tenor 3 dan 6 bulan justru naik, sementara tenor 1, 12, dan 24 bulan turun.
  • Pertumbuhan kredit melambat menjadi 9% dengan total penyaluran Rp 7.684,1 triliun, didorong oleh kredit korporasi dan investasi. Kredit perorangan tumbuh lebih lambat, hanya 2,7%.
  • Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 5,1%, lebih baik dari periode sebelumnya, tetapi masih lebih rendah dari pertumbuhan kredit yang mengindikasikan likuiditas ketat dan dapat menghambat target pertumbuhan kredit.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Indonesia mencatat, rata-rata bunga kredit pada Feberuari 2025 masih mencapai 9,2%, stagnan dibandingkan posisi akhir tahun lalu. Rata-rata suku bunga kredit tak turun meski Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps. 

Berdasarkan laporan perkembangan uang beredar yang dirilis Bank Indonesia pada pekan lalu, rata-rata bunga deposito untuk tenor 3 bulan dan 6 bulan justru naik pada bulan lalu menjadi 5,59% dan 6,06% dibandingkan akhir tahun lalu masing-masing 5,5% dan 5,17%. Sedangkan deposito tenor 1 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan turun dari masing masing 4,87%, 5,17%, dan 4,32% menjadi 4,8%, 511%, 4,29%.

Bank Indonesia pada pertengahan Januari 2025 telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,75%. BI memangkas suku bunga acuan setelah Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve memangkas suku bunga pada akhir 2024 sebesar 25 bps menjadi 4,25%-4,5%. 

Laporan BI juga mencatat, penyaluran kredit pada bulan lalu sedikit melambat dibandingkan akhir tahun lalu dari 9,1% menjadi 9%. Total penyaluran kredit pada bulan lalu mencapai Rp 7,684,1 triliun. 

Kredit korporasi masih tumbuh kencang meski melambat dibandingkan akhir tahun lalu dari 1,48% menjadi 14,7% menjadi Rp 4.185,4 triliun. Sedangkan kredit peroroangan hanya tumbuh 2,7% menjadi Rp 3.438 triliun, tumbuh melambat dibandingkan akhir tahun lalu 2,9%.

Berdasarkan jenisnya, kredit investasi naik paling kencang dari 12,4% pada akhir tahun lalu menjadi 13,4% dengan penyaluran mencapai Rp 2.127,6 trilun. Kredit modal kerja tumbuh 6,2% menjadi Rp 3.384 triliun, sedangkkan kredit konsumsi tumbuh 9,4% menjadi Rp 2.208,5 triliun

Di sisi lain, dana pihak ketiga sebenarnya tumbuh membaik pada Februari 2025 sebesar 5,1% dibandingkan akhir tahun lalu  sebesar 3,7%. Namun, pertumbuhan DPK masih jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit yang dapat mengindikasikan kondisi likuiditas yang lebih ketat.  Penyaluran DPK hingga Februari 2025 mencapai Rp 8.612 triliun.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede sebelumnya mengungkapkan, likuiditas perbankan masih stabil, tapi tren pengetatan sudah mulai terlihat. Menurut dia, masih ada risiko ketatnya likuiditas meski  BI telah memperluas kebijakan pengurangan Giro Wajib Minimum (GWM) dengan menambah likuiditas sebesar Rp 36 triliun sejak Oktober 2024.

Kondisi ini dapat menghambat taget pertumbuhan kredit 11%-13% pada 2025. "Hal ini menciptakan tantangan bagi bank untuk memenuhi target pertumbuhan kredit yang diharapkan meningkat," kata Josua.

Menurut Josua, meskipun era suku bunga tinggi mulai mereda, kompetisi untuk menarik dana tetap menjadi tantangan, terutama dengan adanya tekanan likuiditas akibat kompetisi SRBI yang ketat. "Dengan inflasi yang terkendali dan kebijakan moneter yang mendukung, perbankan memiliki ruang untuk meningkatkan kredit pada sektor investasi dan konsumsi," ujar Josua.

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...