Aset Membengkak, Laba Merdeka Cooper Semester I Malah Anjlok 84,7%
Perusahaan tambang emas PT Merdeka Cooper Tbk (MDKA) menderita penurunan laba hingga 84,66% pada semester I-2021. Perolehan itu seiring dengan penurunan pendapatan usaha sebesar 38,8%.
Melansir keterbukaan informasi di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja Merdeka Cooper mengalami penurunan. Laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada entitas induk turun dari US$ 38,26 juta pada Juni 2020 menjadi US$ 5,87 juta per Juni 2021.
Salah satu penyebab laba perusahaan turun karena pendapatan usaha turun 31,88% sepanjang semester I-2021 menjadi US$ 135,42 juta. Sedangkan pada periode sama tahun lalu, emiten anggota LQ45 itu berhasil membukukan pendapatan US$ 198,81 juta.
Hingga Juni 2021, Merdeka Cooper mencatatkan penurunan ekspor penjualan emas, perak dan tembaga katoda pihak ketiga sebanyak 42,8% menjadi US$ 119,62 juta. Aktivitas ekspor tersebut berkontribusi sekitar 88% terhadap total pendapatan usaha Merdeka Cooper di semester I-2021.
Dalam laporan keuangan perusahaan pertambangan emas itu, disampaikan bahwa ekspor penjualan ke Hong Kong turun 53,77% menjadi US$ 77,97 juta dari US$ 168,64 juta. Ekspor ke Singapura juga mengalami penurunan 71,51% menjadi US$ 6,8 juta. Pangsa pasar baru yakni Tiongkok mencatatkan ekspor penjualan US$ 16,98 juta.
Di sisi lain, penjualan domestik untuk emas, perak dan tembaga katoda mengalami lonjakan sebanyak 133,93% menjadi US$ 14,69 juta. Dengan begitu, kinerja perusahaan untuk penjualan domestik hingga Juni 2021 telah berkontribusi 10,84% terhadap total penjualan perusahaan.
Sementara itu, realisasi lindung nilai pada penjualan emas, perak dan tembaga katoda juga mengalami penurunan signifikan yakni 94,13% ke level US$ 73.200 di semester I-2021. Tahun ini, realisasi lindung nilai hanya berkontribusi 0,54% terhadap total penjualan Merdeka Cooper. Padahal, periode yang sama tahun lalu, bisnis ini berkontribusi US$ 12,44 juta atau sekitar 6,25%.