Garudafood Raih Pinjaman Rp 1 Triliun dari BNI untuk Bayar Utang

Andi M. Arief
24 November 2021, 16:49
Garudafood, Pinjaman
ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (kedua kanan) meninjau pembuatan coklat seusai peresmian pabrik PT Barry Callebaut Indonesia di Rancaekek, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (23/8/2019).

Transaksi ini dinilai akan berdampak pada pengurangan biaya dana atau cost of fund dari Garudafood. Dengan demikian, peminjaman pada anak usaha itu akan meningkatkan laba dan profitabilitas serta solvabilitas. Pada akhirnya, transaksi ini dinilai akan meningkatkan nilai saham perusahaan

Berdasarkan laporan keuangan GOOD hingga September 2021, total ekuitas perseroan mencapai Rp 2,8 triliun. Dengan kata lain, fasilitas kredit itu setara dengan 35,17% ekuitas perseroan. Sementara itu, liabilitas perseroan telah mencapai Rp 3,6 triliun. Nilai aset GOOD tercatat Rp 6,5 triliun.

Total penjualan mencapai Rp 6,3 triliun atau tumbuh 10,9% dari realisasi Januari-September 2020 senilai Rp 5,7 triliun. Salah satu pendorong pertumbuhan itu adalah naiknya penjualan segmen makanan sebesar 11,1% menjadi Rp 5,5 triliun.

Segmen makanan berkontribusi hingga 86,7% dari total penjualan perseroan. Sementara itu, penjualan sektor minuman mencapai Rp 846 miliar atau tumbuh 10,2%.

Alhasil, laba bersih GOOD tercatat naik 87,6% selama Januari-September 2021 menjadi Rp 370 miliar dari posisi Rp 197 miliar. Laba per saham pun tumbuh 48,9%menjadi Rp 8,6 per lembar.

Berdasarkan data Stockbit, harga GOOD telah tumbuh 92,91% secara year-to-date menjadi Rp490 per saham dari posisi penutupan 2020 senilai Rp 254 per saham. Adapun, payout ratio GOOD mencapai 51,2% dengan price to earning ratio (PER) mencapai 50,04 kali. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...