Bayar Utang, Protelindo Rilis Obligasi Berkelanjutan Rp 3,34 Triliun

Andi M. Arief
14 Desember 2021, 14:58
Protelindo
ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Pekerja melakukan perawatan jaringan di salah satu menara Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Jombang, Jawa Timur, Kamis (11/7/2019).

Belum lama ini, Protelindo menerima fasilitas kredit senilai Rp 3 triliun dari dua bank, yakni PT Bank BTPN Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Secara rinci, perseroan mendapatkan fasilitas kredit senilai Rp 1,5 triliun dari BTPN dengan tenor hingga 30 Desember 2022 dan senilai Rp 1,5 triliun dari CIMB Niaga dengan tenor 60 bulan dari penarikan kredit pertama. 

Perbankan sebagai penyedia dana institusional memungkinkan Protelindo mendapatkan dana sesuai yang dibutuhkan. Selain itu, syarat dan ketentuan yang diajukan perbankan dinilai baik.

Seperti diketahui, perkembangan menara sejalan dengan kebutuhan telekomunikasi yang meningkat. Telepon seluler merupakan alat komunikasi yang paling banyak digunakan saat ini.

Jumlah pelanggan telepon selular bahkan melebihi total penduduk Indonesia yang sebanyak 270,2 juta jiwa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pemakai jaringan telepon seluler mencapai 355,6 juta pelanggan pada 2020. Angka tersebut tumbuh 4,2% dibanding tahun sebelumnya 341,27 juta jiwa. 

Menurut jenis pembayarannya, terdapat 345,95 juta (97,28%) pelanggan telepon seluler yang menggunakan metode pembayaran prabayar. Terdapat pula 9,67 juta (2,76%) pelanggan telepon seluler menggunakan metode pembayaran pascabayar.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...