Disebut akan Bangkrut, Krakatau Steel Catat Laba Rp 1 T per November

Andi M. Arief
16 Desember 2021, 09:40
Krakatau Steel
PT. Krakatau Steel
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk memproduksi baja lembaran dingin atau baja Cold Rolled Coil (CRC).

Salah satu strategi yang diterapkan adalah penjualan saham anak usaha, subholding Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI), kepada mitra strategis sebanyak 40%. Proses divestasi ditargetkan rampung pada Desember 2021. 

Saat ini, dua mitra strategis yakni, Indonesia Investment Authority (INA) dan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero), telah mengajukan penawaran terkait menjadi mitra strategis itu. 

Dana segar dari divestasi KSI ditaksir dapat mencapai triliunan rupiah. Adapun, sebagian besar akan digunakan untuk membayar kembali utang perseroan, sedangkan selebihnya akan untuk mengembangkan usaha KSI.

“Kami  berkomitmen  akan  melakukan  pembayaran  kewajiban  tersebut," kata Tardi.  

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan proses restrukturisasi tahap ketiga menjadi krusial dewasa ini. Pasalnya, lanjut Erick, Krakatau Steel berpotensi wanprestasi pada Desember 2021 jika tahap ketiga restrukturisasi tidak berjalan lancar. Oleh karena itu, pemerintah mengundang INA untuk berinvestasi ke dalam Krakatau Steel. 

Pada 2022, Krakatau Steel akan melanjutkan proses restrukturisasi dengan menerbitkan saham baru atau right issue senilai US$ 200 juta. Aksi korporasi itu dibutuhkan sebagai salah satu sumber dana pemenuhan kewajiban perseroan senilai US$ 500 juta pada tahun depan. Dengan kata lain, Krakatau Steel akan membayarkan utang setidaknya US$ 700 juta pada 2021-2022. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...