Terus Merugi, Grup Lippo Hengkang dari Bisnis Data Center
Grup Lippo melalui entitas perusahaanya, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) akan melepas bisnis yang bergerak di bisnis data center.
Guna memuluskan rencana aksi korporasi ini, perseroan akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada Senin, 25 April 2022.
Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, MLPT akan menjual sebanyak 65% kepemiilkan sahamnya di PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) kepada ECX Europe dan ECX Asia atau setara 281.535.000 saham.
Rinciannya, sebanyak 281.525.000 saham akan dibeli oleh EXC Europe dan 10.000 saham akan dibeli ECX Asia. Penjualan saham tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pengendalian atas GTN dari perseroan kepada ECX Europe.
Adapun, nilai transaksi penjualan tersebut senilai US$ 24,44 juta atau sekitar Rp 349,49 miliar termasuk penjualan aset tanah US$ 12 juta atau sekitar Rp 171,50 miliar. Sehingga, keseluruhan transaksinya mencapai us$ 36,44 juta atau setara Rp 521,39 miliar.
"Dengan melepaskan saham GTN, perseroan tidak lagi memiliki bisnis data center dan akan kehilangan potensi pendapatan di bidang data center," ungkap manajemen Multipolar Technology, dikutip Jumat (22/4).
Meski demikian, manajemen MLPT menegaskan tidak akan mengubah kegiatan usahanya. Penjualan itu juga dilatarbelakangi kinerja keuangan GTN yang selama lima tahun terkahir terus merugi.
Adapun, yang bertindak sebagai pembeli saham GTN adlaah ECX Europe, perusahaan pengembang dan operator data center global asal Belanda yang saat ini mengoperasikan kurang lebih 40 data center yang mengendalikan kapasitas lebih dari 300 MW.
Manajemen MLPT menyebut, penjualan saham GTN oleh perseroan dan penjualan tanah akan menjadi stimulus bagi perseroan dalam mengakselerasi pengembangan bisnis inti dan menangkap peluang pertumbuhan bisnis yang besar di bidang IT, di antaranya layanan cloud computing serta layanan-layanan berbasis IT lainnya.
Selain itu, penjualan saham GTN oleh perseroan akan membebaskan Perseroan dari kerugian yang selama ini ditanggung, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi nilai investasi para pemegang saham.
Rencananya, pasca penjualan saham GTN, perseroan akan mencari peluang akuisisi perusahaan rintisan (startup) yang terkait di sektor teknologi informasi yang memiliki prospek bisnis ke depannya.
Seperti diketahui, Multipolar Technology adalah perusahaan yang bergerak di sektor teknologi yang dimiliki Grup Lippo. Saat ini, Multipolar sebagai induk usaha MLPT menguasai sebanyak 87% saham, kemudian PT First Media Tbk memiliki 6% saham. Sisanya, dimiliki investor publik sebesar 7%.
Mengacu publikasi laporan keuangan MLPT sampai dengan 31 Desember 2021, perusahaan membukukan laba bersih Rp 249,20 miliar dengan laba operasional Rp 291,11 miliar. Adapun, penjualan Multipolar Technology mencapai Rp 3 triliun dengan total aset mencapai Rp 2,99 triliun. Aset itu terdiri dari liabilitas Rp 2,03 triliun dan ekuitas Rp 856,53 miliar.