Adaro Perpanjang Lagi Periode Buyback Saham Rp 4 T Hingga Desember
Emiten pertambangan batu bara, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), kembali memperpanjang periode pembelian kembali saham (buyback) perseroan hingga 16 Desember mendatang.
Sekretaris Perusahaan ADRO, Mahardika Putranto mengatakan, perpanjangan pelaksanaan buyback saham tersebut lantaran akan berakhirnya masa perpanjangan buyback saham senilai Rp 4 triliun pada 19 September 2022 mendatang.
"Perseroan bermaksud untuk melakukan perpanjangan kembali selama tiga bulan sejak tanggal keterbukaan informasi hari ini (16 September 2022)," ungkap Mahardika, dalam keterbukaan informasi, Jumat (16/9).
Mahardika menegaskan, pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan pada periode perpanjangan kembali tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja maupun pendapatan perseroan.
Hal ini mengingat, saldo laba dan arus kas perseroan yang tersedia saat ini masih mencukupi untuk kebutuhan dana pelaksanaan buyback saham tersebut.
Sampai dengan periode semester pertama tahun ini, perseroan tercatat membukukan laba bersih senilai Rp 18,06 triliun dengan pendapatan senilai Rp 52,75 triliun.
Adaro juga mencatat rekor tertinggi pertumbuhan EBITDA operasional dan laba inti pada semester I 2022, yakni masing-masing naik 269% dan 338% menjadi US$ 2,34 miliar dan $1,45 miliar.
Di sisi lain, royalti yang dibayarkan kepada Pemerintah Indonesia bersama dengan beban pajak penghasilan meningkat 315% menjadi US$ 1,2 miliar dari US$ 291 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan menghasilkan arus kas bebas sebesar US$ 1,04 miliar pada semester I 2022, yang setara dengan kenaikan 221%, walaupun belanja modal naik 111% menjadi US$ 157 juta. Posisi keuangan Adaro cukup sehat dengan posisi kas bersih US$ 770 juta, dan posisi total kas naik 86% menjadi US$ 2,2 miliar dari US$ 1,2 miliar.