Nicke Widyawati Jadi Dirut Pertamina Periode ke-2, Ini Enam Capaiannya

Syahrizal Sidik
3 Oktober 2022, 13:16
Nicke Widyawati Kembali Terpilih Jadi Dirut Pertamina Dua Periode
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Nicke Widyawati kembali terpilih sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) periode kedua.

Enam Capaian Strategis Pertamina

Di bawah kepemimpinan Nicke, perusahaan minyak negara juga mencatat beberapa capaian stategis.

Pertama : Go Productive & Efficient

Nicke sukses mengawal transformasi Pertamina menjadi holding migas dengan enam subholding. sehingga menjadi lebih produktif dan efisien. Pertamina berhasil meningkatkan kapasitas perusahaan di hulu dengan kembalinya blok Rokan ke pangkuan ibu pertiwi, serta melakukan pengeboran yang masif dan agresif. 

Kapasitas di hilir pun meningkat dengan membangun kapal tanker raksasa/VLCC,  13 Terminal BBM baru di kawasan Indonesia Timur, menambah kapasitas produksi Kilang (penyelesaian proyek RDMP Balongan, Blue Sky Cilacap, dan Aromatik TPPI, serta pembangunan RDMP Balikpapan, GRR Tuban, dan Petrochemical).  Perusahaan pun melakukan berbagai upaya optimalisasi biaya sehingga tetap dapat mencetak keuntungan meskipun dalam kondisi pandemi dan krisis energi dunia.

Kedua : Go Global

Nicke sukses memandu anak usaha menjadi pemain global di antaranya ditunjukkan dengan peningkatan operasional hulu migas Pertamina di 13 Negara yang dapat membawa 49,9 juta barel minyak masuk ke Indonesia, armada Pertamina International Shipping telah memenuhi standar global dan memperluas trading area dari 8 rute menjadi 11 rute internasional. 

Produk Green Diesel Pertamina pun berhasil masuk pasar dunia.  Kinerja Pertamina mendapat pengakuan dunia, di mana menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam Global Fortune 500.

Ketiga : Go Green

Di masa kepemimpinan Nicke, Pertamina berhasil membangun Green Refinery di Dumai dan Cilacap, yang  memproduksi produk energi hijau berbasis kelapa sawit seperti Green Diesel D100 dan Bioavtur.   Bauran energi EBT meningkat melalui pembangunan  PLTS  di 238 SPBU (Green Energy Station), PLTS di Kilang dan blok hulu migas. 

Program dekarbonisasi di Kilang dan di blok migas telah berhasil menurunkan emisi karbon sekitar 6,2 juta metric ton CO2.  Produk B30 pun sukses menurunkan emisi karbon di sektor transportasi.  Atas capaian ini, di tahun 2021 Pertamina berhasil meningkatkan ESG score nya sehingga menempati peringkat 15  dari 251 perusahaan energi dunia.

Keempat : Go Collaborative

Pertamina mengembangkan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik Pemerintah, Industri hingga perusahaan dunia. Di antaranya diwujudkan melalui  kerja sama dengan ExxonMobil untuk Carbon Capture Utilitation & Storage, kerja sama dengan Masdar & ACWA untuk pengembangan renewable energy di wilayah kerja hulu dan kilang.

Kolaborasi juga dilakukan dengan berbagai Kementerian untuk membangun Pertashop serta kolaborasi dengan industri dalam negeri sehingga TKDN Pertamina group mencapai 60%.  Kolaborasi juga dijalankan untuk membantu Pemerintah dalam melayani masyarakat dalam penanganan pandemi Covid-19.

Kelima : Go Digital

Di tangan dingin Nicke, Pertamina  berhasil membangun digitalisasi dari Hulu sampai ke Hilir.  Hal ini dibuktikan antara lain dengan Pertamina Integrated, Enterprise Data & Command Centre (PIEDCC) sebagai pusat big data untuk mengendalikan kinerja Pertamina group. Digitalisasi hulu migas, melalui Integrated Optimization Decision Support Centre, berhasil menurunkan kehilangan  produksi secara signifikan. 

Digitalisasi Kilang, melalui Predictive & Prescriptive Maintenance System, berhasil meningkatkan produksi BBM. Digitalisasi hilir, melalui New Gantry System di Fuel Terminal, SmartMT di Mobil Tangki dan digitalisasi seluruh SPBU , telah berhasil menurunkan losses serta meningkatkan kehandalan supply BBM di seluruh Indonesia.

Keenam : Go Sustainable

Nicke juga sukses memimpin Pertamina dalam mewujudkan sustainable growth.  Melalui partnership dan teknologi, Pertamina mengoptimalkan kekayaan alam Indonesia menjadi energi baru, seperti gasifikasi batu bara menjadi DME pengganti LPG,  pengembangan ekosistem EV battery,  gas to methanol, serta  bioethanol.  Pertamina pun menjaga keberlangsungan ekosistem bisnis melalui peningkatan TKDN dan pembinaan UMKM.  Kemandirian energi pun didorong, melalui program desa mandiri yang memanfaatkan potensi sumber daya lokal.

Halaman:

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...