Kinerja Bank Jago Dipredksi Menguat Berkat Tiga Hal Berikut

Lona Olavia
13 Maret 2023, 16:23
Kinerja Bank Jago Dipredksi Menguat Berkat Tiga Hal Berikut
Humas Bank Jago
Seorang pekerja melintas di depan logo Bank Jago, di Jakarta, Rabu (14/4).

Kinerja PT Bank Jago Tbk (ARTO) diprediksi akan tumbuh positif pada tahun ini. Hal itu sejalan dengan keunggulannya pada biaya kredit (cost of credit/CoC) yang rendah. 

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Erni Marsella Siahaan memprediksi kredit Bank Jago juga akan meningkat. Menurutnya ada tiga saluran utama bagi pertumbuhan kredit Bank Jago. Yakni kolaborasi dengan GoTo Financial, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) dan pembiayaan syariah yang sebagian besar berasal dari kolaborasi dengan platform digital Amaan. 

Ketiga hal ini akan menjadi kunci karena tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan pinjaman yang lebih solid dan berkualitas, juga untuk pencapaian net interest margin (NIM) yang lebih menjanjikan.

“Kami mengharapkan pertumbuhan pinjaman sebesar 68% di 2022 dan 65% di 2023 berasal dari tiga saluran utama tersebut,” ujar Erni dalam risetnya, Senin (13/3).

Hingga November 2022, kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago tercatat tumbuh 81,6% menjadi Rp 8,74 triliun dari setahun sebelumnya Rp 4,81 triliun.  Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh hampir 2 kali lipat, dari Rp 3,34 triliun di November 2021 menjadi Rp 6,61 triliun pada November 2022.

Meskipun mencatatkan pertumbuhan kredit 82%, namun Erni mengatakan bahwa pertumbuhan kredit di Bank Jago belum optimal. Dia memprediksi seharusnya kredit Bank Jago bisa tumbuh 100% selama 2022.

“Sebagian besar karena banyak pertumbuhan pembiayaan syariah yang melambat.  Sedangkan pertumbuhan kredit konvensional  masih memuaskan di 115% secara tahunan pada November 2022,” kata Erni.

Menurutnya, perhatian utama investor terhadap bank digital adalah cost of credit (CoC) dan bukan hanya NIM yang tinggi. Oleh karena itu, Ciptadana membuat model perhitungan risk adjusted NIM yang merupakan formulai NIM dikurangi dengan CoC. 

Risk adjusted NIM adalah indikator profitabilitas yang bagus dalam pandangan kami,” ujarnya.

Dengan perhitungan ini, menurut Erni, Bank Jago merupakan bank yang tertinggi pada risk adjusted NIM dibandingkan bank digital lain dengan kisaran 8-10%.

Ciptadana mempertahankan rekomendasi buy untuk ARTO dengan target harga Rp 5.100 per saham. Target tersebut mencerminkan peluang peningkatan sebesar 99% dibandingkan harga pada hari ini.

Erni mengatakan kinerja saham Bank Jago pada 2022 dan 2023 tidak terlalu bagus yang didorong oleh sentimen negatif global pada suku bunga dan saham teknologi. Serta diikuti oleh keluarnya saham ARTO dari MSCI Februari lalu. Namun Ciptadana tetap memberikan valuasi premium untuk Bank Jago.

“Kami percaya bahwa penilaian premium atas bank digital di atas bank tradisional masih dibenarkan. karena diharapkan bank digital memberikan premium ROE di masa depan memanfaatkan efisiensi dan skala ekonomi setelah volume pinjaman ditingkatkan,” ujar Erni. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...