Amman Mineral Tawarkan Harga IPO Rp 1.650-1.775 per Saham
PT Amman Mineral International Tbk akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan menawarkan 7,3 miliar saham baru atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham.
Amman menetapkan nilai nominal Rp 125 setiap saham dan harga penawaran Rp 1.650-1.775 per saham. Dengan demikian, dari aksi korporasi ini perseroan yang akan memakai kode saham AMMN akan meraih dana segar hingga Rp 12,9 triliun.
Entitas usaha PT Medco Energi Internasional Tbk atau MEDC itu juga akan mengadakan program opsi kepemilikan saham bagi karyawan dengan menerbitkan saham baru 602,3 ribu saham biasa atas nama. Jumlah tersebut setara atau 0,8% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Melansir prospektus yang diterbitkan Rabu (31/5), dari dana IPO ini, sekitar Rp 1,8 triliun atau sekitar US$ 117,2 ribu untuk penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) melalui pengambil bagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMIN.
Selanjutnya akan digunakan oleh AMIN untuk membiayai pengeluaran modal atas Proyek Smelter di AMIN yang berlokasi di Dusun Otakeris, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sebagai catatan, perseroan akan melakukan penyetoran modal kepada AMIN dalam mata uang US$ yang akan digunakan pada saat penyetoran modal kepada AMIN adalah kurs yang berlaku pada saat dilakukan penyetoran modal
Lalu sekitar Rp 3,1 triliun akan digunakan oleh perseroan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Sebagai catatan, perseroan akan melakukan pelunasan utang kepada AMNT dalam mata uang USD.
“Perseroan tidak memerlukan persetujuan dari pihak ketiga untuk melakukan pelunasan pinjaman kepada AMNT,” tulis manajemen, Rabu (31/5).
Adapun sisa dana akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT melalui pengambil bagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMNT.
Selanjutnya akan digunakan oleh AMNT untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek ekspansi pabrik konsentrator. Lokasinya di Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB dan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap di AMNT yang berlokasi di Desa Benete, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB.
Manajemen Amman Mineral mengundang media massa pada Rabu (31/5) sore dalam konferensi pers terkait aksi IPO. Perseroan menggandeng sejumlah sekuritas yang menjadi penjamin pelaksana emisi efek, yakni PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas.
Berikut jadwal sementara IPO PT Amman Mineral International Tbk :
- Masa Penawaran Awal : 31 Mei – 16 Juni 2023
- Perkiraan Tanggal Efektif : 26 Juni 2023
- Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 28 Juni – 3 Juli 2023
- Perkiraan Tanggal Penjatahan : 3 Juli 2023
- Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 4 Juli 2023
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 5 Juli 2023
Pemegang saham Amman Internasional terdiri dari PT Sumber Gemilang Persada 35,58%, PT Medco Energi Internasional Tbk 23,13%, PT AP Investment 17,08%, PT Alpha Investasi Mandiri 7,86%, PT Pesona Sukses Cemerlang 7,21%, PT Sumber Mineral Citra Nusantara 5,12%, dan PT Medco Services Indonesia 4,02%.
Amman Mineral Internasional adalah perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, yang mengoperasikan tambang Batu Hijau di Pulau Sumbawa.
Terkait kinerja, laba untuk tahun 2022 tercatat meningkat 242,7% menjadi US$ 1,1 miliar dari tahun 2021 yang US$ 320,6 juta. Kenaikan laba didukung kenaikan penjualan 118% menjadi US$ 2,8 miliar dikarenakan kenaikan volume penjualan tembaga dan emas.