Anak Usaha Grup Bakrie VKTR Patok Harga IPO di Batas Bawah Rp 100

Lona Olavia
13 Juni 2023, 07:19
Anak Usaha Grup Bakrie VKTR Patok Harga IPO di Batas Bawah Rp 100
Bakrie & Brothers
Presiden Komisaris PT VKTR Teknologi Mobilitas, Anindya N Bakrie (kedua kanan) didampingi Presiden Direktur PT Mayasari Group Ade Ruhyana Mahfud (kiri) melihat bus listrik usai serah terima 22 bus listrik di Pool Bus Mayasari Bakti, Cibubur, Jakarta, Selasa (14/3/2023). PT VKTR Teknologi Mobilitas menyerahkan 22 unit bus listrik kepada PT Mayasari Bakti dengan merk BYD jenis K-9 lowdeck sebagai upaya mendukung pemerintah melakukan transisi menuju elektrifikasi transportasi.

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk mematok harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham Rp 100 per lembar. Harga tersebut merupakan batas bawah dari harga yang ditetapkan saat masa penawaran awal yang berada di rentang Rp 100-130 per saham.

Dalam aksi korporasi ini calon emiten perakit kendaraan listrik tersebut melepas sebanyak-banyaknya 8,7 miliar saham biasa atas nama atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan demikian, anak usaha Grup Bakrie PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) tersebut berpotensi meraup dana segar Rp 875 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum ini setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan IPO akan digunakan:

  • 40,3% akan digunakan oleh perseroan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) yang antara lain untuk pengembangan satu fasilitas perakitan kendaraan listrik.
  • 11,7% akan diberikan kepada perusahaan anak, yaitu PT  Bakrie  Autoparts dalam  bentuk  penyertaan  modal.
  • 2,5% atau Rp 21,5 miliar untuk pelunasan seluruh dan sebagian pokok utang kepada PT  Tambara  Tama Mandiri.
  • 1,4% atau Rp 11,9 miliar untuk pelunasan seluruh pokok utang kepada PT Andara Multi Sarana.
  • 44,1% akan digunakan untuk modal kerja dan operasional dalam rangka memenuhi kebutuhan  operasional antara lain biaya administrasi umum, modal kerja pembelian persediaan untuk penjualan  bus  listrik.

Emiten dengan kode saham VKTR ini juga mengadakan progam alokasi saham karyawan dengan jumlah sebanyak-banyaknya 0,5% dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum atau sebanyak 40 juta saham. Perseroan juga menggelar program opsi kepemilikan saham kepada manajemen dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1,3 miliar saham atau 2,9% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Ciptadana Sekuritas Asia dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

 Berikut jadwal IPO PT Teknologi Mobilitas Tbk :

  • Masa Penawaran Umum: 13 – 15 Juni 2023
  • Tanggal Penjatahan: 15 Juni 2023
  • Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik: 16 Juni 2023
  • Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia: 19 Juni 2023

Terkait kinerja keuangan, perseroan mencatat penjualan sebesar Rp 1,1 triliun di akhir 2022, meningkat 57,7% dibandingkan akhir 2021. Peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya penjualan 30 unit bus listrik dan peningkatan penjualan perusahaan anak seiring dengan kenaikan permintaan dari pelanggan otomotif pasca pemulihan pandemi Covid 19.



Sebagai informasi, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk bergerak di bidang perdagangan besar mobil baru dan sepeda motor baru berupa kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, lalu komponen suku cadang, aksesoris mobil. Serta bergerak di industri karoseri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dan pengecoran besi dan baja, industri suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor melalui perusahaan anak.

Perseroan adalah salah satu pionir dalam bidang elektrifikasi transportasi di Indonesia. VKTR memulai perjalanannya dalam menjual bus listrik pada 2018. Perseroan merilis produk bus listrik BYD di IMF atau World Bank Conference sebagai langkah permulaan mengenalkan bus listrik di Indonesia.

Sampai saat ini, VKTR masih berfokus untuk melakukan penjualan business-to-business dengan membawa bus listrik dari merek BYD, Switch Mobility dan JAC.

Pada tahun 2022, VKTR menandatangani kerja sama dengan TransJakarta dalam penggunaan bus listrik. Bus tersebut adalah hasil dari kerja sama dengan BYD, salah satu produsen bus terbesar di dunia yang berbasis di Cina. Saat ini VKTR telah menjual 30 EV Bus kepada Mayasari Bakti yang telah dioperasikan oleh TransJakarta.

Untuk mendukung kegiatan usahanya, VKTR memiliki beberapan anak usaha, yaitu PT Bakrie Autoparts, PT Braja Mukti Cakra dan PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa.

Bakrie Autoparts merupakan pembuat komponen otomotif yang menyuplai ATPM besar di Indonesia, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Braja Mukti Cakra bergerak di sektor industri suku cadang dan aksesoris kendaraan bermotor roda empat atau lebih. Sedangkan Bina Usaha Mandiri Mizusawa bergerak di bidang industri pengecoran besi dan baja dengan menyediakan suku cadang untuk general casting, otomotif, dan alat berat untuk pasar domestik. 

Kilas balik, VKTR didirikan pertama kali dengan nama PT Bakrie Steel Industries pada tanggal 23 November 2007 dan mulai beroperasi pada tahun 2007. Perseroan melakukan perubahan nama menjadi PT VKTR Teknologi Mobilitas pada tanggal 29 Maret 2022.

Pemegang saham VKTR sebelum IPO ialah PT Bakrie & Brothers Tbk 56,9%, PT Bakrie Metal Industries 27,56%, dan PT Kuantum Akselerasi Indonesia 15,50. Sementara komisaris utama dijabat oleh Anindya Novyan Bakrie dan Dino Patti Djalal sebagai komisaris independen.  

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...