Kinerja Emiten Semen di Semester I: SMGR dan INTP Raup Laba Jumbo
- PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR)
Anak usaha Semen Indonesia membukukan pertumbuhan laba 2,27% hingga Juni 2023. Tercatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 16,6 miliar. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu Rp 16, 2 miliar.
Dari segi pendapatan, SMBR catatkan Rp 847 miliar per semester pertama 2023 atau bertumbuh 2,66% secara tahunan dari sebelumnya Rp 824 miliar.
Secara rinci, pendapatan didapatkan dari penjualan semen kepada pihak ketiga yang mencapai Rp 437,02 miliar dan pendapatan dari jasa pengangkutan pihak ketiga Rp 172,65 juta. Sedangkan penjualan kepada pihak berelasi dicatatkan Rp 395 sepanjang semester pertama 2023.
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
Emiten semen Tiga Roda ini mencatatkan laba bersih Rp 698,4 miliar sepanjang enam bulan pertama 2023. Pencapaian ini meningkat 139% dari periode yang sama tahun lalu Rp 291 miliar.
Sedangkan pendapatan bersih INTP dibukukan meningkat 15,3% menjadi Rp 7,97 triliun per Juni 2023. Pada enam bulan pertama tahun lalu, tercatat pendapatan bersih Rp 6,91 triliun.
Secara rinci, pendapatan didapatkan dari penjualan semen sebesar Rp 157 miliar kepada pihak berelasi. Sedangkan kepada pihak ketiga dicatatkan penjualan semen Rp 7,15 triliun, penjualan beton siap pakai Rp 626 miliar, dan penjualan agregat Rp 35 miliar.
- PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT)
Produsen Semen Merah Putih ini mengantongi kenaikan perolehan laba bersih 345,7% menjadi Rp 223,24 miliar ketimbang semester pertama 2022 yang senilai Rp 50,07 miliar. Pendapatan CMNT tercatat mengalami penurunan 3,22% menjadi Rp 4,32 triliun dibandingkan periode semester pertama 2022 yang sebesar Rp 4,46 triliun.
Secara rinci, pendapatan tersebut dikontribusi dari penjualan semen kepada pihak ketiga yang naik menjadi Rp 2,62 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 2,56 triliun. Sedangkan penjualan semen kepada pihak yang berelasi turun menjadi Rp 366,19 miliar dari tahun sebelumnya Rp 475,34 miliar.
Lainnya dikontribusi dari penjualan terak kepada pihak berelasi Rp 894,77 miliar, turun dari sebelumnya Rp 1,01 triliun. Sedangkan penjualan beton kepada pihak ketiga naik tipis menjadi Rp 269 miliar.