Emiten Low Tuck Kwong Tak Perpanjang Izin Tambang Batu Bara di Kaltim
Emiten Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menyampaikan masa ijin usaha pertambagan anak usahanya, yaitu PT Bara Karsa Lestari atau BKL di Kalimantan Timur telah berakir.
Direktur Bayan Resources Jenny Quantero mengatakan cadangan batu bara yang dimiliki Bara Karsa Lestari yaitu nihil dan lokasi wilayah ijin usaha pertambangan (WIUP) berada di wilayah kehutanan. Hal ini mengacu laporan sumber daya dan cadangan tambang batu bara open cut (JORC) per 1 April.
"Oleh karena itu, BKL memutuskan untuk tidak melanjutkan kegiatan pertambangan di WIUP nya," kata Jenny dalam keterangan resminya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (17/10).
Jenny juga menyampaikan jika anak usaha Bayan Resources itu, tidak melakukan upaya perpanjangan ijin usaha pertambangannya. Selain itu, ijin usaha pertambangaan eksplorasi Bara Karsa Lestari tidak lagi tercatat dalam database Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM.
"Maka PT Bara Karsa Lestari tidak lagi memiliki ijin usaha pertambangan eksplorasi di Kecamatan Long Bangun, Kutai Barat, Kalimantan Timur seluas 7.000 hektar," katanya.
Informasi sebelumnya, Bayan Resources saat ini memulai transisi energi bersih dalam operasional dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Transisi itu dilakukan dengan melakukan penandatangan kerja sama dengan PT Metis Solar Energi dan PT Power Kariangau Kalimantan pada 28 Juni 2023. Nilai transaksi atas dua kerja sama tersebut adalah sebesar US$ 5,95 juta atau Rp 89,7 miliar dengan asumsi kurs Rp 15.079 per dolar AS.
Setelah rencana transaksi menjadi efektif, Bayan Resources dapat melakukan efisiensi selama 20 tahun dengan estimasi sebesar US$ 27,23 ribu per bulan atau sebesar USD 326,74 ribu per tahun, setara Rp 5 miliar.
