RHB Sekuritas Naikkan Target Harga Saham BCA ke Rp 10.900 per Lembar

Lona Olavia
23 Oktober 2023, 08:55
RHB Sekuritas Naikkan Target Harga Saham BCA ke Rp 10.900 per Lembar
Dok. BCA
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (tengah) bersama Direktur BCA Subur Tan (kedua kanan), Direktur BCA Rudy Susanto (kedua kiri), Direktur BCA Santoso (paling kanan), Direktur BCA Vera Eve Lim (ketiga kiri), dan Direktur BCA John Kosasih (paling kiri), menghadiri paparan kinerja PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di triwulan III 2023.

RHB Sekuritas Indonesia menaikkan target harga PT Bank Central Asia Tbk atau BCA. Kenaikan menyusul performa kuartal tiga 2023 bank berkode saham BBCA tersebut yang sesuai ekspektasi, meski kenaikan belanja operasional mengurangi tren pertumbuhan pendapatan.

“Tetap beli, target harga baru Rp 10.900 dari Rp 10.700, potensi kenaikan 25% dan 3% dividen yield prediksi 2024,” tulis analis RHB Sekuritas David Chong dan Andrey Wijaya dalam risetnya dikutip Senin (23/10).

Pertumbuhan sehat BBCA menurutnya dapat berlanjut, didukung oleh jaringan transaksi yang unggul dan neraca yang solid. “Kami melihat cadangan modal dan provisi yang kuat terus mendukung valuasi price to book value (PBV) yang di atas rata-rata,” katanya.

“Kami mempertahankan asumsi laba, menaikkan target harga ke Rp 10.900, termasuk 4% premi ESG terutama setelah menggeser valuasi kami ke tahun 2024. Nilai intrinsik kami sebesar Rp 10.500 didasarkan 4,9x PBV,” tulisnya.

Performa BCA kuartal tiga 2023 sesuai ekspektasi dengan laba bersih mencapai Rp 12,2 triliun atau minus 3% secara kuartalan, namun naik 12% secara tahunan. Laba bersih hingga sembilan bulan 2023  mencapai Rp 36,4 triliun, melesat 26% secara tahunan atau 77% dan 75% dari perkiraan dan konsensus 

Laba operasional pra-pencadangan hingga September 2023 setara dengan 75% dari perkiraan, tetapi dengan biaya kredit yang lebih rendah dari perkiraan. Di tingkat bank, return on equity tahunan naik ke 23,5% sementara rasio capital adequacy ratio stabil di 29,5% secara kuartalan.

Penurunan laba bersih disebabkan kenaikan belanja operasional 12% secara kuartalan, terutama biaya tenaga kerja serta biaya umum dan administrasi. Hal ini terkait dengan biaya IT, investasi IT, dan jaringan perbankan, serta peningkatan volume aktivitas dari online ke offline. 

Pertumbuhan dapat melambat menjelang akhir tahun 2023 dan memasuki tahun 2024 karena beberapa investasi telah selesai. Pendapatan operasional naik 2% secara kuartalan dan net interest income meningkat 1%. Rasio efisiensi memburuk ke 38% tetapi provisi kredit dan biaya kredit secara umum stabil secara kuartalan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...