Beban Membengkak, Laba BSDE Susut 20% jadi Rp 1,94 Triliun pada 2023
Buat ringkasan dengan AI
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatatkan laba tahun berjaln yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 1,94 triliun. Raihan laba BSDE turun 20,04% pada periode 2023 dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yakni Rp 2,43 triliun.
Menelisik laporan keuangannya, pendapatan usaha BSDE justru mengalami peningkatan 12,73% hingga Desember 2023 menjadi Rp 11,53 triliun. Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan hanya meraih Rp 10,23 triliun.
Pendapatan usaha BSDE berasal dari raihan penjualan tanah dan bangunan Rp 8,75 triliun. Hasil penjualan tanah dan bangunan perusahaan meningkat 20,12% per 2023, dari tahun sebelumnya Rp 7,29 triliun. Sementara perolehan tanah dan bangunan strata title, BSDE mendapatkan 1,06 triliun dari sebelum Rp 611,53 miliar. Jika diakumulasikan penjualan keduanya yakni Rp 9,82 triliun.
Bumi Serpong Damai juga memperoleh pendapatan dari segmen sewa dengan nilai Rp 917,68 miliar. Lalu raihan dari pengelola gedung perusahaan mendapat Rp 366,85 miliar. Dari segmen konstruksi, BSDE meraih Rp 273,69 miliar.
Beban pokok penjualan Bumi Serpong Damai membengkak 50,38% menjadi Rp 5,12 triliun per 2023, dari sebelumnya yakni Rp 3,4 triliun. Beban pokok penjualan tertinggi berasal dari penjualan tanah dan bangunan yakni Rp 3,65 triliun. Sementara beban pokok penjualan tanah dan bangunan strate litle senilai Rp 692,19 miliar.
Selanjutnya untuk beban penjualan BSDE membukukan Rp 1,54 triliun dibandingkan periode 2022 yaitu Rp 1,39 triliun. Iklan, promosi dan komisi menjadi kontribusi terbesar bagi beban penjualan, yang tercatat Rp 861,52 miliar.
Beban umum dan administrasi BSDE juga tercatat hingga Rp 1,56 triliun sepanjang 2023 dibandingkan tahun lalu Rp 1,39 triliun. Gaji karyawan merupakan kontribusi terbesar naiknya beban umum dan administrasi yakni Rp 826,56 triliun dari sebelum Rp 805,67 miliar.
Jumlah ekuitas BSDE sepanjang 2023 yakni Rp 41,2 triliun. Ekuitas perseroan naik 8,29% dari Desember 2022 yakni Rp 38,04 triliun. Sementara liabilitas perseroan tercatat Rp 25,62 triliun hingga akhir 2023, jika dibandingkan akhir tahun 2022 yakni Rp 26,95 triliun. Aset perusahaan tercatat senilai Rp 66,87 triliun hingga 2023 dari sebelumnya yakni Rp 64,99 triliun.
