IFG Tunggu Pencairan Dana PMN Rp 3,56 Triliun di Kuartal I 2024
Indonesia Financial Group (IFG) bakal menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3,56 triliun pada tahun 2024. Sekretaris Perusahaan IFG, Oktarina D. Sistha berharap PMN tersebut dapat cair pada kuartal pertama 2024.
Dana tersebut digunakan untuk pengalihan atau restrukturisasi polis nasabah Asuransi Jiwasraya ke IFG Life, yang merupakan anak perusahaaan dari IFG.
"Semoga PMN tersebut dapat cair pada triwulan pertama tahun ini untuk menuntaskan polis yang telah direstruktrusasi," kata Sistha dalam Media Gathering di Jakarta, Kamis (28/3).
Sementara pada tahun 2025, IFG akan mengajukan PMN Rp 3 triliun untuk mendukung bisnis dua anak perusahaan IFG yaitu Asuransi Kredit Fintech Online (Askrindo) dan Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo). Karena keduanya mendukung program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Sedangkan PMN Rp 3 triliun yang diajukan tahun 2025, diperuntukan untuk program KUR,"kata Sistha.
Seperti diketahui, IFG merupakan Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi. IFG juga memiliki target menjadi konglomerasi keuangan di industri keuangan non bank (IKNB) di Indonesia.
IFG memiliki anak dan cucu perusahaan mulai dari Jasa Raharja, IFG Life, Jasindo, Bahana TCW Investment Management, Bahana Sekuritas, Askrindo, Bahana Kapital Investa, Jamkrindo, Grahaniaga Tatautama dan Bahana Artha Ventura.
Beberapa pencapaian IFG, antara lain menyelesaikan mandat untuk program restrukturisasi Jiwasraya pada akhir tahun lalu dan mendorong restrukturisasi Jasindo hingga menghasilkan perubahan yang signifikan dengan posisi risk based capital (RBC) perusahaan di atas ketentuan OJK.
Perbaikan dan Transformasi IFG
Di sisi lain, perbaikan dan transformasi yang terus berlanjut akan fokus pada beberapa hal, di antaranya mendorong anggota holding untuk memperkuat pencadangan, perbaikan model bisnis dan proses, seperti sentralisasi underwriting dan implementasi PSAK 117.
"Kemudian penguatan dan implementasi risk culture dan risk management, optimalisasi sumber daya, seperti pengelolaan investasi, IT, SDM dan pengadaan, dan penguatan tata kelola untuk mewujudkan transparansi, prudent, dan kinerja yang berkelanjutan," kata dia.
Ke depannya, IFG optimistis dapat terus berkontribusi menjalankan transformasi serta kemajuan dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat Indonesia dan menjadi market leader di IKNB, khususnya bidang asuransi, penjaminan dan investasi di Indonesia.
"IFG bertekad menjadi pemimpin pasar nomor satu untuk lini bisnis non life dan asuransi umum serta asset management. Hal ini didukung oleh ekosistem IFG yang memungkinkan adanya sinergi yang saling memperkuat serta inisiatif dan inovasi baru dalam memberikan solusi dan nilai tambah bagi nasabah dan masyarakat," ujarnya.
Inisiatif dan inovasi itu, antara lain pengembangan skema baru virtual joint venture, yaitu kerja sama bancassurance yang memperhatikan keseimbangan antara kepentingan nasabah, bank, dan IFG Life, fokus pada core competence di ekosistem BUMN seperti yang dilakukan Jasindo.
Kemudian dibarengi dengan optimalisasi bisnis non penugasan dan penguatan manajemen risiko oleh Jamkrindo dan Askrindo, serta mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik atau EV Charging yang dilakukan Grahaniaga Tatautama.