Adaro Minerals Kembali Absen Bagi Dividen

Nur Hana Putri Nabila
14 Mei 2024, 14:25
Adaro Minerals Kembali Absen Bagi Dividen
Adaro Minerals
Adaro Minerals
Button AI Summarize

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) yang berlangsung Selasa (14/5) menyepakati untuk tidak mendistribusikan dividen dari perolehan laba pada tahun buku 2023. 

Presiden Direktur Adaro Minerals Indonesia, Christian Ariano Rachmat, mengatakan alasan perusahaan kembali absen membagi dividen karena perusahaan membutuhkan investasi dan anggaran belanja modal yang besar. Apalagi, Adaro Minerals saat ini memiliki dua komoditas, yakni batu bara metalurgi dan alumunium.  

Sepanjang tahun lalu, perusahaan tercatat mengantongi laba bersih US$ 441,02 juta. Dari jumlah tersebut, perusahaan mengalokasikan US$ 4,41 juta sebagai dana cadangan wajib dan sebesar US$ 436,61 juta untuk laba ditahan ADMR.

“Kenapa kita tidak bagikan dividen, karena kita butuh dana-dana ini untuk investasi dan cash yang besar,” kata Ariano, dalam RUPST Adaro Minerals Indonesia di Jakarta, Selasa (14/5). 

Sebelumnya, emiten pertambangan itu juga memutuskan tidak membagikan dividen dari perolehan laba tahun buku 2022. Ariano mengatakan, perseroan telah mencapai target dan meningkatkan profitabilitas, serta terus berfokus pada keunggulan operasional dan mempersiapkan perusahaan untuk pertumbuhan jangka panjang. 

Dia mengatakan, perseroan berencana mengembangkan bisnis mineral dan sedang mengkaji peluang ke hulu maupun hilir terkait ekosistem baterai. Aktivitas pra konstruksi untuk proyek smelter aluminium telah dimulai, dengan estimasi COD tahap 500.000 ton pertama akan dicapai pada tahun 2025.

"Menurut pertimbangan manajemen, pilihan terbaik saat ini adalah berinvestasi pada pengembangan bisnis untuk memaksimalkan penciptaan nilai," kata Christian, dalam keterangan resmi. 

Sementara Direktur Adaro Minerals Indonesia, Heri Gunawan menyebut sebelum mengusulkan dividen terdapat beberapa faktor yang diperhatikan, seperti posisi kas, keuangan, dan struktur permodalan. Namun, perusahaan saat ini melihat kebutuhan banyaknya investasi, terutama untuk smelter dan belanja modal infrastruktur.

Heri mengatakan untuk saat ini ADMR masih fokus pada investasi untuk ekspansi dan memaksimalkan nilai perusahaan untuk para pemegang saham. “Kebutuhannya berkelanjutan tentunya bagi pemegang saham akan lebih menguntungkan, komitmennya kalau dananya tersedia akan kita bagikan,” ucap Heri.

Perlu diketahui, sepanjang tahun lalu, emiten bersandi ADMR ini membukukan kenaikan laba bersih 32,75% menjadi US$ 441,02 juta, setara Rp 7,10 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.112 per dolar AS. Sejalan dengan peningkatan laba, pendapatan Adaro Minerals Indonesia tercatat US$ 1,08 miliar, atau Rp 17,07 triliun, lebih tinggi 19,58% jika dibandingkan tahun sebelumnya US$ 908,14 juta.

Pada Selasa ini, harga saham anak usaha Adaro Energy Indonesia ini tercatat naik 0,76% ke level 1.330 dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 54,37 triliun.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...