Laba Emiten Prajogo CUAN Merosot 59% jadi Rp 232 Miliar, Ini Sebabnya

Nur Hana Putri Nabila
17 Mei 2024, 15:50
Laba Emiten Prajogo CUAN Merosot 59% jadi Rp 232 Miliar, Ini Sebabnya
Dokumentasi perseroan
Aktivitas pertambangan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
Button AI Summarize

Emiten pertambangan batu bara milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mencetak laba bersih tahun berjalan Rp 232,63 miliar di n 2023. Jumlah tersebut merosot 59% dari perolehan tahun 2022 yang membukukan laba Rp 562,42 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat (17/5), laba per saham CUAN ikut turun tajam dari Rp 60 menjadi Rp 22 per saham pada akhir tahun lalu. Sejalan dengan turunnya laba, pendapatan CUAN tercatat sebesar Rp 1,49 triliun atau turun 2% dari Rp 1,51 triliun.

Beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp 684,87 miliar pada tahun lalu, naik dari capaian tahun 2022 senilai Rp 438,6miliar. Alhasil, perusahaan mencatatkan laba bruto sebesar Rp 809,25 miliar, turun dari tahun sebelumnya Rp 1,08 triliun. 

Sementara beban penjualan Rp 442,26 miliar, beban umum dan administrasi Rp 60,29 miliar, dan pendapatan operasi lainnya bersih Rp 5,82 miliar. Sehingga laba usaha CUAN menjadi Rp 300,86 miliar, turun dari Rp 754,4 miliar. 

Adapun total aset per 31 Desember 2023 sebesar Rp 3,54 triliun, naik dari sebelumnya Rp 1,74 triliun. Lalu liabilitas meningkat dari Rp 465,86 miliar menjadi Rp 1,68 triliun per akhir Desember 2023. 

Direktur Utama Petrindo Jaya Kreasi, Michael mengatakan kenaikan total aset konsolidasi perseroan disebabkan karena meningkatnya kas dan setara kas. Hal itu sehubungan dengan penerimaan dari pemegang saham terkait dengan penawaran umum perdana saham yang dilaksanakan CUAN pada bulan Maret 2023 dan penerimaan dari fasilitas pinjaman bank.  

Selain itu, kata Michael, juga terjadi peningkatan atas uang muka investasi terkait dengan adanya akuisisi anak usaha. Sedangkan kenaikan kewajiban konsolidasian perseroan disebabkan adanya fasilitas utang bank untuk kebutuhan akuisisi anak usaha dan modal kerja.

“Dampak dari pada perubahan tersebut di atas tidak berdampak pada penurunan kinerja perseroan,” ucap Michael.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...