Kapitalisasi Pasar Terus Naik, BSI Masuk Indeks PEFINDO i-Grade

Hari Widowati
8 Juli 2024, 08:40
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) masuk dalam indeks PEFINDO i-Grade efektif mulai 1 Juli 2024.
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) masuk dalam indeks PEFINDO i-Grade efektif mulai 1 Juli 2024.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) masuk dalam indeks PEFINDO i-Grade efektif mulai 1 Juli 2024. Saham bank syariah terbesar di Indonesia ini juga masih bertahan di dalam indeks INFOBANK15, PRIMEBANK10, IHSG, dan indeks sektoral.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir Juni 2024 mengumumkan hasil evaluasi terhadap komposisi saham yang masuk dalam indeks di atas dengan waktu efektif 1 Juli 2024-31 Desember 2024. PEFINDO i-Grade adalah indeks yang mengukur kinerja saham perusahaan tercatat yang memiliki peringkat investment grade dari PEFINDO yang memiliki kapitalisasi pasar paling besar. Indeks PEFINDO i-Grade digunakan sebagai underlying produk investasi berbasis indeks atau dikenal dengan Exchange Traded Fund (ETF).

Pada periode sebelumnya, saham BRIS belum masuk dalam indeks PEFINDO i-Grade. Masuknya BRIS pada indeks tersebut disebabkan market cap BSI yang terus naik sejalan dengan kenaikan harga saham.

Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan masuknya BRIS dalam indeks PEFINDO i-Grade membuktikan kemampuan perseroan menjaga kepercayaan investor pasar modal. “Alhamdulillah kinerja BSI secara fundamental baik, yang terlihat dari aspek likuiditas dan kinerja di pasar modal selama ini diapresiasi positif," kata Ade dalam siaran pers, Senin (8/7).

PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) adalah salah satu lembaga yang turut membuat indeks saham di pasar modal dan melakukan pemeringkatan bagi emiten di Indonesia. Kapitalisasi perusahaan tercatat di BEI yang diperingkat memiliki porsi yang cukup besar terhadap kapitalisasi pasar modal Tanah Air.

Kinerja positif BSI pada Maret 2024 dapat dilihat dari pertumbuhan laba bersih sebesar Rp1,46 triliun, tumbuh 17% secara tahunan atau termasuk tertinggi di industri perbankan. PEFINDO juga menilai BSI memiliki rasio-rasio keuangan yang baik, dengan Return on Equity (ROE) 18,3%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,38%, Cost of Fund 2,5%, serta Non Performing Financing (NPF) Net 0,5 dan NPF Gross 2%.

Likuiditas BSI Berada di Level Ideal

Dari sisi likuiditas BSI, rasio pembiayaan terhadap simpanan (financing to deposit ratio/FDR) berada di level 83,05%. Hal itu mengacu pada kinerja simpanan dan penyaluran pembiayaan perseroan hingga Maret 2024. Persentase FDR tersebut masih di dalam tingkatan yang ideal menurut Bank Indonesia (BI).

Sementara itu, hingga penutupan perdagangan bursa pada Rabu (3/7), kapitalisasi pasar BRIS mencapai Rp114,17 triliun. Secara year to date (ytd), saham BRIS mengalami kenaikan 43,68%. Sepanjang tahun berjalan 2024, saham BRIS diperdagangkan di kisaran level Rp1.740-Rp2.850. Pada Juni 2023, kapitalisasi pasar BRIS sekitar Rp70-77 triliun, sehingga secara YOY terdapat kenaikan sekitar 48-50%.

Mengutip data BEI, rasio free float BRIS mencapai 9,92%. Dengan jumlah saham untuk indeks sebanyak 4,53 miliar lembar. Jumlah tersebut setara 0,89% terhadap bobot pada indeks.

Cahyo melanjutkan, data-data tersebut dan tercatatnya BRIS dalam indeks PEFINDO i-Grade, dapat memberikan gambaran kepada investor mengenai BRIS yang memang memiliki peringkat investasi yang baik.

“Ini menjadi acuan bagi investor di pasar modal Indonesia, bahwa peringkat investment grade-nya BRIS baik, sehingga sahamnya layak dikoleksi," ujar Cahyo. Menurutnya, masuknya BRIS dalam Indeks PEFINDO i-Grade ini juga menjadi pendorong bagi perusahaan untuk menjaga kinerja yang berkelanjutan.

"Kami ingin BRIS tetap dalam pemeringkatan yang positif secara jangka panjang dan konsisten menjadi saham yang layak investasi,” ujarnya.

Seperti diketahui, investment grade adalah peringkat yang diberikan PEFINDO kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki rating idAAA sampai dengan idBBB. Rating BRIS adalah idAAA. Faktor-faktor yang menjadi dasar dalam pemeringkatan emiten yang masuk indeks PEFINDO i-Grade antara lain peringkat investment grade dari PEFINDO, aspek legal, kapitalisasi pasar, dan likuiditas.

Indeks PEFINDO i-Grade dihitung oleh BEI menggunakan metode rata-rata tertimbang atas kapitalisasi pasar (market capitalization weighted average). BEI bersama PEFINDO melakukan review atas emiten yang masuk ke dalam indeks PEFINDO i-Grade setiap 6 bulan sekali.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...