Antam (ANTM) Habiskan Rp 125,89 Miliar buat Eksplorasi Nikel hingga Bauksit

Selfie Miftahul Jannah
11 Oktober 2024, 12:14
Antam intensifkan eksplorasi emas, nikel, dan bauksit, menyetorkan Rp125,89 miliar untuk pengeluaran eksplorasi hingga September 2024.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah pekerja tambang melintas di area pertambangan emas Pongkor, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/12/2021).
Button AI Summarize

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melaporkan pengeluaran eksplorasi yang mencapai Rp125,89 miliar hingga akhir September 2024. Fokus utama dari kegiatan eksplorasi perusahaan tahun ini adalah pada tiga komoditas Utama yaitu emas, nikel, dan bauksit.

Mengutip Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), untuk komoditas emas, Antam memusatkan eksplorasinya di wilayah Pongkor, Jawa Barat. Di lokasi ini, perusahaan melakukan berbagai kegiatan pengeboran, baik yang dilakukan di bawah tanah (in-mine drilling) maupun di permukaan (surface drilling), guna menilai potensi dan kelayakan cadangan emas yang ada.

Eksplorasi nikel dilakukan di beberapa area strategis di Sulawesi Tenggara, khususnya di Konawe Utara dan Pomalaa, serta di Buli, Maluku Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung keberlangsungan operasi Antam sekaligus memperkuat inisiatif hilirisasi nikel yang tengah dikembangkan perusahaan.

Sementara itu, untuk komoditas bauksit, eksplorasi dilaksanakan di daerah Tayan dan Landak, Kalimantan Barat. Langkah ini diambil guna memastikan ketersediaan dan potensi sumber daya mineral strategis yang akan mendukung kelangsungan dan pengembangan bisnis Antam di masa depan.

Dengan berbagai kegiatan eksplorasi ini, Antam berkomitmen untuk menjaga kelayakan sumber daya mineralnya dan memperkuat posisi sebagai pemain utama di industri pertambangan Indonesia.

Laba ANTM Turun 

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp1,55 triliun pada semester I 2024. Capaian tersebut mengalami penurunan sebesar 17,53% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp1,88 triliun. Meskipun demikian, pendapatan Antam mengalami kenaikan sebesar 7,05%, mencapai Rp23,18 triliun dari sebelumnya Rp21,66 triliun.

Pendapatan terbesar perusahaan berasal dari penjualan emas yang mencapai Rp18,92 triliun pada paruh tahun 2024, mengalami lonjakan signifikan sebesar 41,56% dari Rp13,3 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Namun, penjualan bijih nikel mengalami penurunan drastis, dengan kontribusi yang merosot 60,01% menjadi Rp1,95 triliun dari Rp4,88 triliun.

Selain itu, Antam juga mencatatkan pendapatan dari penjualan feronikel sebesar Rp1,54 triliun, alumina Rp724,94 miliar, dan perak Rp34,8 miliar.

Meskipun pendapatan meningkat, Antam menghadapi pembengkakan beban pokok penjualan yang naik 21,61%, mencapai Rp21,18 triliun dari sebelumnya Rp17,42 triliun. Beban produksi menjadi komponen terbesar dalam beban pokok penjualan, dengan total mencapai Rp22,15 triliun, melonjak dari Rp17,41 triliun.

Di sisi lain, beban usaha juga mempengaruhi kinerja perusahaan, dengan total beban usaha tercatat sebesar Rp1,23 triliun pada paruh pertama 2024, meskipun sedikit menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai Rp1,46 triliun.

Reporter: Selfie Miftahul Jannah

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...