RUPS Avia Avian Restui Sebar Dividen Triliunan hingga Buyback Saham

Emiten milik crazy rich Surabaya Hermanto Tanoko, PT Avia Avian Tbk (AVIA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini, Kamis (10/4). 

 Rapat tersebut menghasilkan sejumlah keputusan penting, yakni pembagian dividen tunai, pelaksanaan program pembelian kembali saham (buyback), serta pengangkatan komisaris independen baru.

Produsen cat dekoratif di Indonesia sepakat menebar dividen Rp1,33 triliun dengan nilai dividen tersebut setara dengan Rp 22 per lembar saham dari tahun buku 2024. Dividen tersebut mencerminkan rasio pembayaran dividen dengan porsi sebesar 80,41% dari laba bersih 2024, yang tercatat sebesar Rp 1,66 triliun dengan marjin laba bersih 22,3%. 

 Besaran dividen tunai yang dibagikan telah memperhitungkan dividen interim senilai Rp672 miliar yang dibayarkan pada November 2024. Dengan rasio pembagian dividen mencapai 80,41% dari laba bersih. 

“AVIA kembali menegaskan komitmennya dalam memberikan imbal hasil optimal kepada pemegang saham, jauh melampaui batas minimum kebijakan dividen sebesar 50,” tulis manajemen Avia Avian dalam keterangan resminya, Kamis (10/4). 

Selain dividen, Avia Avian juga mengumumkan akan melakukan pembelian kembali saham atau buyback saham senilai Rp 1 triliun.

“Buyback kami memutuskan dan menyetujui buyback kedua di Rp 1 triliun atau 1,4 miliar lembar saham,” ucap Andreas Timothy Hadikrisno, Investor Relations Avia Avian, dalam paparan publik tahunan Avia Avian secara virtual, Kamis (10/4). 

Ia menyebut rencana buyback tersebut diambil dari arus kas perusahaan. Andreas mengatakan bahwa perusahaan masih memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap fundamental dan kinerja bisnis Avia Avian. Ia menilai perusahaan optimistis dapat meyakinan lebih kepada para investor saham AVIA.

Angkat Komisaris Baru

Selain itu pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Oscar Wezenbeek sebagai Komisaris independen dalam jajaran Dewan Komisaris. Dengan lebih dari 34 tahun pengalaman di industri cat serta berbagai posisi kepemimpinan strategis, manajemen mengatakan kehadiran komisaris baru diharapkan dapat memperkuat tata kelola perusahaan dan memberikan wawasan strategis dalam pengembangan bisnis Avian Brands ke depan.

“Dengan strategi yang berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan, AVIA optimis dapat terus menciptakan peluang pertumbuhan yang solid di masa depan,” ucapnya. 

Apabila menilik laporan keuangannya, emiten cat milik konglomerat Hermanto Tanoko itu mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024, meraup  laba bersih sebesar Rp1,66 triliun. Pertumbuhan ini sejalan dengan kenaikan penjualan bersih yang mencapai Rp7,47 triliun, naik 6,48% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp7,01 triliun.

Kinerja penjualan didorong oleh segmen solusi arsitektur yang menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi Rp5,84 triliun, meningkat dari Rp5,61 triliun pada 2023. Segmen barang dagangan juga melesat sebesar 16,07% secara tahunan menjadi Rp1,62 triliun.

Dari sisi distribusi, mayoritas pendapatan diperoleh dari jaringan distributor milik sendiri sebesar Rp6,69 triliun, diikuti distributor pihak ketiga sebesar Rp735,51 miliar, dan penjualan langsung Rp40,45 miliar.

Kenaikan laba bersih turut mendorong peningkatan laba per saham dasar menjadi Rp27,16, naik dari Rp26,51 pada tahun sebelumnya. Namun, total aset perseroan  turun 0,95% YoY menjadi Rp11,06 triliun. Liabilitas AVIA tercatat naik 14,74% menjadi Rp1,42 triliun, sementara ekuitas turun 2,92% menjadi Rp9,63 triliun.

Adapun posisi kas dan setara kas perusahaan mengalami lonjakan tajam sebesar 89,36%, dari Rp1,22 triliun pada 2023 menjadi Rp2,32 triliun sepanjang 2024.