Rupiah Berbalik Melemah usai Satu Pasien Virus Corona Meninggal Dunia

Agatha Olivia Victoria
11 Maret 2020, 17:03
rupiah, nilai tukar, rupiah melemah, virus corona
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Posisi rupiah menguat 88 poin pada kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar menjadi Rp 14.323 per dolar AS yang dipublikasikan BI pada pukul 10.00 WIB.

Pasien virus corona yang meninggal tersebut merupakan kasus nomor 25. Ia merupakan warga negara asing berusia 53 tahun.

Meski begitu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, mengatakan pasien tersebut meninggal karena menderita beberapa penyakit lain. Komplikasi tersebut telah diderita pasien 25 sebelum dirawat di rumah sakit.

(Baca: Dinyatakan Negatif Corona, Pasien ke-6 dan ke-14 Bisa Pulang Hari ini)

Pemerintah pada Selasa (10/3) menyebut jumlah pasien virus corona mencapai 27 orang. Namun, satu orang kini telah meninggal dunia dan dua orang telah dinyatakan sehat dan siap pulang. 

Tak hanya di Indonesia, lonjakan kasus baru masih terjadi di belahan dunia lain. "Berdasarkan data kompilasi John Hopkins University CSSE, Covid-19 telah menjangkiti separuh negara di dunia dan menginfeksi lebih dari 118.000 orang, serta merenggut nyawa tak kurang dari 4.200 orang," ujar Ibrahim.

Di sisi lain, jumlah kasus yang dilaporkan di Tiongkok sebagai episentrum penyebaran virus terus berkurang. Berdasarkan laporan terbaru Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, jumlah kasus infeksi Covid-19 bertambah 24 orang dan korban meninggal bertambah 22 orang. Semuanya dilaporkan dari Provinsi Hubei, Tiongkok.

Pemerintah dan BI, menurut dia, juga akan kembali melakukan intervensi fiskal dan moneter.  Ia pun memperkirakan rupiah dapat kembali menguat pada perdagangan besok dan bergerak pada rentang Rp 14.330 hingga Rp 14.350 per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...