Sri Mulyani Kecewa Masih Banyak Koruptor di Kemenkeu
Menteri Keuangan Sri Mulyani kecewa masih terdapat banyak kasus korupsi di kementerian yang dipimpinnya. Korupsi paling banyak terjadi di Direktorat Jenderal Pajak.
"Korupsi? Di Kemenkeu saja ada, ini yang saya masih kecewa sekali. Ini adalah apa yang disebut sebagai pengkhianatan," kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (13/2).
Menurut Sri Mulyani, masih terdapat pegawai pajak yang melakukan penyelewengan, bahkan menjadi makelar anggaran daerah. Hal ini diketahui mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini lantaran masih menerima keluhan dari para pejabat daerah.
(Baca: Saring Dewan Pengawas KPK, Jokowi Cari Sosok Paham Pidana hingga Audit)
"Banyak yang tanya kenapa cairin DAK masih harus melobi dan pencairannya datang langsung. Padahal ada sistem. Ini artinya masih ada yang mencari cara, yang profesinya makelar," ujarnya.
Ia menekankan kepada para pegawai Kemenkeu untuk memiliki integritas. Penyebab utama korupsi adalah perasaan tak cukup dalam diri seseorang.
(Baca: Enam Menteri Belum Serahkan Laporan Harta Kekayaan ke KPK)
Sri Mulyani juga sakit hati karena nama baik Kemenkeu tercoreng akibat ulah para oknum. Ia pun siap menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memulai pemberantasan korupsi di lembaga-lembaga strategis.
"Dalam situasi seperti ini, kita harus keras. Kita harus melakukan reformasi birokasi mulai dari institusi yang paling strategis seperti pajak, bea cukai, badan pemeriksa keuangan dan mahkamah agung," tutupnya.