Masyarakat Tanggapi Beragam Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Agatha Olivia Victoria
30 Oktober 2019, 19:27
Masyarakat menanggapi beragam kenaikan iuran BPJS Kesehatan
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ilustrasi, warga berjalan di lobi kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jakarta Timur, di Jakarta, Rabu (30/10/2019). Masyarakat menanggapi beragam kenaikan iuran BPJS Kesehatan.

Iuran BPJS Kesehatan dirinya memang ditanggung oleh perusahaan. Namun, empat anggota keluarganya memakai layanan itu kategori kelas pertama. “Untuk orang tua dan adik saya bisa diturunkan saja kelasnya," kata dia.

(Baca: Iuran Naik, BPJS Kesehatan Diprediksi Surplus Rp 17,3 T pada 2020)

Hal berbeda disampaikan oleh peserta lainnya, Risma Uli (49 tahun). Ibu rumah tangga ini merupakan peserta BPJS Kesehatan kelas tiga. Ia merasa fasilitas kesehatan ini sangat bermanfaat.

“Saya beberapa kali operasi dan dirawat memakai BPJS Kesehatan. Bayangkan jika tidak ada layanan ini, dari mana uang puluhan juta secara mendadak saya dapat,” katanya. Suami dan ketiga anaknya pun menggunakan layanan ini.

Pegawai swasta, David Chan (23 tahun) juga tak keberatan dengan kenaikan iuran BPJS Kesehatan.. "Selama kenaikannya berbanding lurus dengan pelayanan yang semakin baik sih tidak keberatan," kata dia.

Ia dan delapan anggota keluarganya menggunakan layanan BPJS Kesehatan kelas 2. Meski iurannya naik dua kali lipat, ia tak keberatan. "Saya memang jarang sakit, tapi tetap memakai untuk berjaga-jaga," katanya.

(Baca: Dampak Iuran BPJS Naik, LPEM UI: Banyak Peserta Berpotensi Turun Kelas)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...