Harga Beras hingga Ayam Turun, Inflasi Agustus Diprediksi 0,16%
Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi Agustus 2019 pada Senin (2/8) siang ini. Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, inflasi bulan lalu cenderung stagnan dibanding sebelumnya.
"Inflasi Agustus diperkirakan terkendali di kisaran 0,16% secara bulanan (month to moth/mtm), melandai dari bulan sebelumnya yang 0,31%," kata dia Katadata.co.id, Senin (2/8).
Penurunan laju inflasi bulanan pada Agustus, kata dia, didorong oleh potensi deflasi kelompok harga bergejolak (volatile food). Beberapa harga komoditas pangan yang cenderung turun di antaranya beras 0,3%, daging ayam 6,5%, bawang merah 16,7%, bawang putih 8,4% dan gula pasir 0,4%.
(Baca: Kenaikan Harga Emas dan Cabai Memicu Inflasi Bulan Agustus)
Meski begitu, dia mencatat ada beberapa komoditas pangan yang harganya masih tercatat naik. Harga cabai rawit misalnya, naik 11,1%. Begitu pun dengan cabai merah yang meningkat 8%.
Namun jika dilihat secara tahunan (year on year/yoy), inflasi per Agustus diperkirakan 3,54%. Proyeksi itu naik dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 3,32%. "Ini karena inflasi bulan lalu diperkirakan terdorong oleh kelompok inflasi inti," kata dia.
Inflasi inti meningkat seiring adanya tahun ajaran baru sekolah. Hal itu menyebabkan inflasi secara tahunan meningkat.
Kenaikan ini diikuti oleh tren harga emas yang meningkat 6% pada Agustus. Karena itu, Josua memperkirakan inflasi inti akan naik menjadi 3,2% secara tahunan.
(Baca: Pengaruhi Inflasi, BI Sebut Lonjakan Harga Cabai Hanya Sementara)
Kedepan, Josua memperkirakan inflasi masih akan sesuai dengan target Bank Indonesia (BI) yakni di kisaran 3,3%-3,5% hingga akhir tahun. Perkiraan ini mempertimbangkan komitmen pemerintah untuk terus berkoordinasi mengendalikan inflasi di tingkat nasional dan daerah, khususnya harga pangan.
"Dalam rangka mengantisipasi potensi El Nino lemah, pemerintah perlu mengantisipasi dengan kebijakan stabilisasi harga," kata dia.
Hal senada disampaikan oleh Direktur Riset Center Of Reform on Economics (CORE) Pieter Abdullah Redjalam. Ia memperkirakan harga pangan seperti beras relatif stabil. Lalu, komoditas telur dan daging ayam mengalami penurunan.
"Maka, inflasi diprediksi 0,2% secara bulanan atau 3,53% secara tahunan," kata Pieter. Meski begitu, ia juga melihat ada beberapa penyumbang inflasi seperti cabai keriting merah dan biaya pendirikan.
(Baca: BI Proyeksi Inflasi Minggu Ketiga Agustus 0,2% Disumbang Harga Cabai)