Trump Kembali Ancam Tiongkok, Kurs Rupiah Pagi Hari Ini Anjlok 0,67%
Nilai tukar rupiah pada hari ini, Jumat (2/8) melemah cukup dalam. Saat berita ini ditulis, rupiah menyentuh level Rp 14.116 per dolar AS. Nilai tersebut mengalami pelemahan 0,67% dibanding penutupan perdagangan Kamis (1/8) sore kemarin.
Rupiah mendapat tekanan dari pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyatakan bahwa perundingan dagang AS-Tiongkok gagal mencapai kesepakatan yang lebih baik, sehingga Trump mengancam akan kembali menaikkan tarif terhadap Tiongkok sebesar 10% pada sisa impor Tiongkok yang selama ini belum tersentuh tarif baru.
Mengutip akun twitter resmi Donald Trump, perwakilan AS dan Tiongkok gagal mencapai kesepakatan perdagangan yang lebih baik. Ia menuturkan, bahwa Tiongkok belum memenuhi janji yang dibuat Presiden Xi di Osaka untuk membeli barang-barang pertanian AS dan untuk menghentikan ekspor fentanyl ilegal.
(Baca: Rupiah Berpotensi Menguat Pasca Penurunan Suku Bunga The Fed)
Maka dari itu, Trump kembali mengancam untuk memberikan tarif 10% pada sisa impor barang-barang Tiongkok. "Mulai tanggal 1 September, akan diberlakukan tambahan tarif 10% untuk sisa barang senilai US$ 300 miliar dan produk yang berasal dari Tiongkok ke AS. Ini belum termasuk batrang-barang senilai US$250 miliar yang sudah dikenakan tarif 25%," tulisnya, kemarin, Kamis (1/8).
Adapun Trump menantikan respon Tiongkok mengenai kesepakatan perdagangan yang komprehensif selanjutnya. Hal ini tentunya memberikan sentimen negatif bagi pasar.
Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang Asia turut menunjukkan pelemahan. Dolar Taiwan melemah 0,25%, won Korea Selatan melemah 0,56%, peso Filipina melemah 0,62%, rupee India melemah 0,38%, yuan Tiongkok melemah 0,25%, ringgit Malaysia melemah 0,20% dan baht Thailand melemah 0,03%.
Indeks dolar AS juga tercatat melemah pada pagi hari ini. Pukul 07.41 WIB, indeks dolar AS berada pada nilai US$ 98,3480 atau melemah 0,02% dibanding penutupan sebelumnya.
(Baca: Bunga Acuan AS Turun, Darmin Minta BI Perhatikan Inflasi)
