Selain Cabai, Harga Emas dan Upah Pembantu Sumbang Inflasi Juni
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi bulanan pada Juni 2019 sebesar 0,55% atau 2,05% secara tahun kalender dan 3,28% secara tahunan. Penyumbang inflasi terbesar adalah cabai merah dengan andil 0,2%. Namun, BPS juga melihat kenaikan harga emas dan upah asisten rumah tangga atau pembantu turut berkontribusi.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan inflasi Juni masih dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan makanan yang memberi andil 0,38%. "Inflasi utamanya disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah, ikan segar dan selebihnya aneka sayuran seperti tomat sayur dan cabe hijau," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (1/7).
Secara rinci, inflasi ini disebabkan oleh harga cabai merah yang memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,2%. Kemudian ikan segar dengan andil sebesar 0,05%. Sementara, tomat sayur dan cabe hijau memberikan andil sebesar 0,01%.
Sejumlah bahan makanan lainnya justru mengalami deflasi, seperti bawang putih yang memberikan andil sebesar 0,06%, serta daging ayam ras dan telur ayam ras yang masing-masing menyumbang deflasi 0,02%.
Kelompok sandang hanya memberikan andil 0,05% terhadap inflasi. Kenaikan terbesarnya terjadi pada harga emas perhiasan 0,02%. "Harga emas cukup naik signifikan di 76 kota di indonesia, dengan kenaikan tertinggi di Serang yang mencapai 6%, demikian di Ternate dan Tarakan 5%," ucap Suhariyanto.
Sementara kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,17% dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,04%. Penyumbang utama inflasi ini ialah kenaikan upah Asisten Rumah Tangga (ART) sebesar 0,01%, selebihnya kenaikan tipis.
(Baca: BPS: Inflasi Juni Capai 0,55% Akibat Tingginya Harga Cabai Merah)