Prabowo Tuduh Menteri Pencetak Utang, Sri Mulyani Jawab dengan Puisi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuat puisi dengan kalimat pembuka “Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang”. Puisi itu dibuat Sri Mulyani setelah calon Presiden Prabowo Subianto, dalam orasi politiknya, mengusulkan agar jabatan Menteri Keuangan diganti menjadi Menteri Pencetak Utang.
Sri Mulyani mengunggah puisi tersebut dalam akun media sosial Facebook dan Instagram miliknya. Berikut isi puisi tersebut:
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami menyelesaikan ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan
untuk rakyat, untuk kesejahteraan
Kami menyelesaikan puluhan embung dan air bersih,
bagi jutaan saudara kita yang kekeringan
Puluhan ribu rumah,
untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami bekerja menyediakan subsidi jutaan sambungan listrik
untuk rakyat, untuk menerangi kehidupan, hingga pelosok
Kami terus bekerja, meringankan beban hidup 10 juta keluarga miskin
Menyediakan bantuan pangan 15 juta keluarga miskin
Menyekolahkan 20 Juta anak miskin untuk tetap dapat belajar menjadi pintar
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami bekerja siang malam, menyediakan jaminan
agar 96,8 Juta rakyat terlindungi dan tetap sehat
Merawat ratusan ribu sekolah dan madrasah, agar mampu memberi bekal ilmu dan taqwa,
bagi puluhan juta anak-anak kita untuk membangun masa depannya
Kami tak pernah berhenti, agar 472.000 mahasiswa menerima beasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan
20.000 generasi muda dan dosen berkesempatan belajar di universitas terkemuka dunia untuk jadi pemimpin harapan bangsa.
Puluhan juta petani mendapat subsidi pupuk, benih dan alat pertanian,
170.400 hektar sawah beririgasi untuk petani
Jutaan usaha kecil mikro memiliki akses modal yang murah
Jutaan penumpang kereta dan kapal yang menikmati subsidi tiket
Jutaan keluarga menikmati bahan bakar murah
Jutaan pegawai negeri, guru, prajurit, polisi, dokter, bidan, dosen hingga peneliti mendapat gaji dan tunjangan untuk mengabdi negeri
Kami terus bekerja, agar 74.953 desa mampu membangun, membasmi kemiskinan.
8.212 kelurahan terbantu untuk melayani rakyat kebih baik
Triliunan rupiah tersedia membantu saudara kita yang terkena bencana membangun kembali kehidupannya
Dan masih banyak lagi yang aku mau ceritakan padamu
Agar engkau tidak lupa
Karena itu adalah cerita tentang kita membangun Indonesia
Aku tak ingin engkau lupa itu.
Sama seperti aku tak ingin engkau lupa akan sejarah negeri kita.
Aku perempuan yang memenuhi panggilan ibu pertiwi
Aku perempuan, aku tidak surut demi kecintaanku kepada negeri,
Untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia
Aku dan tujuh puluh enam ribu jajaran Kemenkeu, adalah kami.
Kami tidak pernah lelah mencintai dan membangun Indonesia
Bagaimana engkau?
Prabowo kembali membahas soal utang dalam orasinya pada acara Deklarasi Nasional Aumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia, di Jakarta, Sabtu (26/1) lalu. Ketua Umum Gerindra tersebut mengatakan utang Indonesia terus menumpuk. Bila diibaratkan dengan penyakit, stadiumnya sudah cukup lanjut alias sudah lumayan parah.
“Kalau menurut saya, jangan disebut lagi lah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang," kata dia, seperti dikutip Tempo.co.