Perubahan Global, Bank Dunia Minta Asia Sesuaikan Model Pembangunan

Rizky Alika
10 Desember 2018, 16:20
Bank Dunia
Arief Kamaludin | Katadata

Bank Dunia menilai kawasan Asia Timur (termasuk ASEAN) perlu beradaptasi dengan perubahan teknologi, perlambatan pertumbuhan perdagangan, dan berbagai perubahan global lainnya guna melanjutkan pembangunan. Sebab, kondisi dunia diperkirakan akan mengalami perubahan cepat yang dapat memengaruhi negara-negara kawasan.

“Para pembuat kebijakan perlu menyesuaikan unsur-unsur model pembangunan untuk memenuhi tantangan yang muncul saat ini secara efektif,” kata Kepala Ekonom untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik Bank Dunia Sudhir Shetty melalui konferensi telepon dari Malaysia, Senin (10/12). 

Bank Dunia telah menganalisis prioritas kebijakan untuk kawasan Asia Timur guna beradaptasi dengan perubahan global. Kajian ini termuat dalam laporan berjudul A Resurgent East Asia, Navigating a Changing World.

(Baca juga: Sri Mulyani Paparkan Empat Kunci Hadapi Jebakan Pendapatan Menengah)

Bank Dunia menilai kawasan Asia Timur perlu meningkatkan daya saing ekonomi dengan penguatan lingkungan bisnis dan regulasi, misalnya di sektor jasa. Kemudian, memperkuat perjanjian dagang serta memperluas inovasi kebijakan. Selain itu, perlu ada peningkatan akses pembiayaan, terutama untuk usaha kecil dan menengah (UKM).

Di sisi lain, negara kawasan juga perlu meningkatkan keterampilan. Peningkatan tersebut sebaiknya tidak hanya fokus pada sumber daya manusia, namun juga memerhatikan pengembangan keterampilan lanjutan, seperti keterampilan sosio-emosional dan literasi digital.

Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah di kawasan Asia Timur perlu meningkatkan inklusi dan perlindungan sosial. Para pemangku kebijakan perlu membuat program untuk mengalihkan pekerja yang rentan ke bidang kerja baru serta pemberian akses yang terjangkau terhadap teknologi digital.

Institusi negara perlu diperkuat. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan penampungan aspirasi warga, mendorong partisipasi masyarakat, dan menerapkan kebijakan secara transparan.

Kebijakan lainnya, pemerintah perlu memacu perekonomiannya agar negara naik level menjadi berpenghasilan tinggi (high-income). Upaya ini dapat dilakukan dengan meningkatkan pemerataan pendapatan domestik.

(Baca juga: Bank Dunia: Tiap Harga Beras Naik 10%, Orang Miskin Bertambah 1,2 Juta)

Sementara itu, Wakil Presiden untuk Asia Timur dan Pasifik Victoria Kwakwa menilai Asia Timur telah menjadi kawasan paling sukses selama seperempat abad terakhir. "Sejak tahun 2000, Produk Domestik Bruto (PDB) kawasan naik lebih dari tiga kali lipat, mengangkat lebih dari satu miliar orang keluar dari kemiskinan," ujar dia.

Meski ada kemajuan tersebut, negara-negara kawasan masih memiliki ketimpangan yang signifikan dalam hal produktivitas tenaga kerja, sumber daya manusia, dan standar hidup dibandingkan dengan negara-negara berpenghasilan tinggi.

Maka itu, ia menilai pencapaian kawasan Asia Timur saat ini tidak cukup untuk menghadapi perubahan dunia di masa depan. Ia menilai perlu ada penyesuaian model pembangunan untuk menghadapi perubahan global.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...