Era Bunga Tinggi Dimulai, BI Potong Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2019
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2019 akan lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya yang sebesar 5,1-5,5%. Hal itu seiring dengan kenaikan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate yang sudah mencapai 175 basis poin sepanjang tahun ini.
"Pasti berdampak pada pertumbuhan. Dengan bunga semakin tinggi, kami memotong outlook 2019 dari perkiraan tertentu menjadi kisaran yang lebih rendah," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dalam Pelatihan Wartawan Ekonomi Nasional di Solo, Sabtu (17/11).
Namun, ia enggan memerinci perubahan proyeksi tersebut hingga Pertemuan Tahunan BI pada 27 November mendatang. Ia hanya menjelaskan bahwa bunga acuan yang terus meningkat hingga pada titik tertentu akan memengaruhi investasi dan impor.
(Baca juga: Ekonom Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2019 Hanya 4,9%)
Akan tetapi, kenaikan bunga acuan tersebut akan diimbangi dengan kebijakan yang dapat menopang pertumbuhan, seperti paket kebijakan pada sektor riil yang akan menjaga momentum investasi. Adapun, pemerintah baru saja meluncurkan paket kebijakan ekonomi terbaru guna menarik investasi asing masuk.
Untuk tahun ini, Dody meyakini kenaikan bunga acuan belum akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Ia optimistis ekonomi bisa tumbuh 5,2%, artinya dalam rentang perkiraan BI. "Transmisi suku bunga nanti bisa berpengaruh ke depan, tapi di 2018 belum terpengaruh," ujarnya.
(Baca juga: BI Kerek Bunga Acuan Jadi 6% Buat Amankan Defisit Transaksi Berjalan)