Waspadai Kenaikan Agresif Bunga AS, BI Pertimbangkan Kerek Bunga Acuan

Rizky Alika
18 Juni 2018, 15:54
Bank Indonesia
Donang Wahyu|KATADATA

Seiring menguatnya tantangan eksternal, Perry meyakinkan kondisi ekonomi Indonesia cukup kuat. Hak itu tercermin dari tingkat inflasi yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang baik, defisit neraca berjalan (current account deficit) yang jauh lebih rendah dibanding 2013, kondisi perbankan yang baik, dan cadangan devisa yang mencukupi.

“Kondisi ekonomi Indonesia cukup baik dan cukup kuat lebih kuat dari pada tekanan dulu apakah saat krisis Yunani, saat taper tantrum 2013, brexit 2016,” ucapnya.

Adapun Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara meyakini kenaikan terbaru Fed Fund Rate sudah diantisipasi pelaku pasar. Maka itu, ia berpendapat hal itu tidak akan membuat gejolak yang signifikan di pasar keuangan. "Jadi ya harusnya aman-aman saja," kata dia.

Namun, ia mengakui ada peluang kenaikan lanjutan Fed Fund Rate pada September dan Desember mendatang yang perlu diantisipasi, selain potensi kenaikan tiga kali lagi tahun depan.

Di sisi lain, Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasentiantono menilai BI tak perlu buru-buru merespons kenaikan Fed Fund Rate dengan mengerek lagi BI 7 Days Repo Rate yang saat ini berada di level 4,75%.

“Saya pikir yang terbaik ialah menunggu dulu respons pasar, baik domestik maupun global,” kata dia.

Ia berpendapat, bila nilai tukar rupiah kembali tertekan, misalnya ke atas Rp 14 ribu per dolar AS, baru perlu kenaikan bunga acuan BI 7 Days Repo Rate. Sejauh ini, ia pun menilai BI tak perlu mempercepat Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang dijadwalkan pada 27-28 Juni mendatang. “Jangan panik dulu, kita lihat dulu bagaimana “peta” terakhir,” kata dia.

Sementara itu, Ekonom yang kini menjabat Project Consultant Asian Development Bank (ADB) Eric Sugandi mengatakan BI masih memiliki ruang untuk menaikan BI 7 Days Repo Rate jika rupiah benar-benar tertekan. "Idealnya BI 7 Days Repo Rate lebih tinggi 100-150 basis points dari ekspektasi inflasi," kata dia. Adapun Eric memperkirakan inflasi pada akhir tahun ini sebesar 4% secara tahunan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...