Rupiah Masih Terombang-ambing Perang Dagang Amerika-Tiongkok

Rizky Alika
18 April 2018, 18:23
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Mengacu pada data Bloomberg, nilai tukar rupiah berada pada level 13.777 per dolar Amerika pada perdagangan di pasar spot, Rabu (18/4/2018). Artinya, hanya melemah tipis 0,08 persen dari penutupan hari sebelumnya. Pergerakan nilai tukar rupiah terpantau pada kisaran Rp 13.767-13.778 sepanjang hari ini.

Sementara itu, ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan bank sentral belum melakukan intervensi terlalu jauh lantaran masih terdapat berbagai faktor pelemahan rupiah sepanjang tahun ini. Jika BI menggunakan lebih banyak cadangan devisa untuk intervensi, dikhawatirkan cadangan devisa banyak tergerus.

“Sebenarnya bisa saja kembali ke Rp 13.400 (sesuai asumsi pemerintah). Tapi berapa cadangan devisa yang terkuras? Kelihatannya BI agak hati-hati, tidak mau dalam sebulan menggelontorkan US$ 2 miliar terus,” katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (17/4). (Baca pula: Dana Asing Hengkang, Utang Luar Negeri Pemerintah Turun Rp 33 Triliun).

Secara eskternal, Bhima menilai terdapat beberapa pemicu yang dapat melemahkan rupiah. Suku bunga The Fed diperkirakan naik sebanyak tiga atau empat kali pada tahun ini. Kemudian, ketegangan geopolitik yang berlanjut, seperti perang dagang antara Amerika dan Cina serta serangan rudal Negeri Paman Sam ke Suriah.

Kemudian, pembagian dividen dan pelunasan sebagian utang swasta juga membutuhkan pasokan dolar yang lebih banyak pada triwulan kedua. “Kalau permintaan dolar banyak, pasti melemahkan rupiah,” ujarnya. 

Sebagai informasi, penurunan cadangan devisa masih berlanjut. BI mencatat cadangan devisa per akhir Maret 2018 sebesar US$ 126 miliar atau turun US$ 2,06 miliar dalam sebulan. Dengan demikian, secara total, cadangan devisa turun US$ 5,98 miliar sejak awal Februari 2018.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...