Bidik Investor Masuk di Semester 1, Muamalat Klaim Banyak Calon

Image title
28 Februari 2018, 19:44
Kantor Bank Muamalat
Arief Kamaludin | Katadata
Kantor Bank Muamalat

Adapun Permana belum bisa memperkirakan harga jual saham Bank Muamalat setelah batal dibeli Minna Padi. Sebelumnya, harga yang disepakati dengan Minna Padi yaitu Rp 4,5 triliun untuk 51% saham.

“Pada saatnya nanti fixed yang akan masuk kami akan sampaikan berapa sebenarnya kami setuju. Karena angka itu bisa bergerak, bisa naik bisa turun,” kata Permana.

Meski belum ada investor baru yang memperkuat permodalan Bank Mualamat, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan bank dalam kondisi baik. “Bank ini bagus, DPK (Dana Pihak Ketiga) bagus, murah, malah yang mau beli banyak,” kata dia.

Namun, ia tak menampik ada persoalan pembiayaan seret yang perlu diselesaikan bank. Maka itu, bank perlu memperkuat permodalan. “Ada-lah radang-radang. Tapi masih bagus. Jadi masalah likuiditas tidak masalah. Kalau NPF-nya di atas threshold (ambang batas) otomatis dia kan perlu kami minta setor modal,” kata dia.

Mengacu pada laporan publikasi bank per September 2017, rasio pembiayaan seret atau non-performing fund (NPF) gross Bank Muamalat berada di posisi 4,54%, naik dari September 2016 yang sebesar 4,43%. Sedangkan NPF netto Bank Muamalat berada di level 3,07% atau di atas ambang batas yang ditetapkan otoritas yaitu 3%.

Sementara itu, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Muamalat berada di level 11,58%, turun dibandingkan September 2016 yang sebesar 12,75%. Adapun pemegang saham Bank Muamalat disebut-sebut memiliki keterbatasan untuk melakukan penyertaan modal.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...