Risiko Arus Keluar Dana Asing, Bunga Acuan Diramal Tetap Hingga April

Rizky Alika
14 Februari 2018, 18:34
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Selain itu, ia juga mengusulkan untuk BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong konsolidasi perbankan untuk mengurangi persaingan. Dengan begitu, harapannya bunga kredit bisa lebih rendah. Sebab, menurut dia, salah satu penyebab bunga kredit di atas 10% adalah karena perbankan berebut dana masyarakat. 

"Kalau tidak begitu, maka transmisi dari penurunan suku bunga acuan kurang efektif,” ucapnya. Saat ini jumlah bank yang beroperasi di dalam negeri sebanyak 117 bank. Idealnya, menurut dia, jumlah bank yang beroperasi bisa di bawah 100.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga memprediksi Dewan Gubernur BI bakal mempertahankan bunga acuan pada rapat kali ini. Sebab, level tersebut masih konsisten untuk menjaga inflasi di target sasaran yaitu 2,5-4,5% dan stabilitas nilai tukar rupiah di tengah rencana kenaikan bunga AS.

Adapun potensi kenaikan bunga AS meningkat seiring ekspektasi kenaikan inflasi di negara tersebut. “Ekspektasi kenaikan inflasi AS telah mendorong kenaikan yield (imbal hasil) US Treasury di atas level 2,8% sehingga mendorong sell-off (aksi jual) di pasar keuangan Emerging Market (negara ekonomi berkembang),” kata Josua.

Selain mempertahankan bunga acuan, BI diperkirakan akan mengevaluasi dampak dari percepatan implementasi GWM rata-rata serta pelonggaran kebijkan makroprudensial yang diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit bank dan momentum pertumbuhan ekonomi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...