Konsumsi Masyarakat Lesu, Pertumbuhan Ekonomi 2017 Tertahan 5,07%

Michael Reily
5 Februari 2018, 14:59
Belanja diskon
Katadata | Agung Samosir

Meski begitu, secara kuartalan, ekonomi kuartal IV 2017 tumbuh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya, bahkan paling tinggi dibandingkan tiga kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,19%.

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan  tertinggi tahun lalu dicatatkan sektor informasi dan komunikasi yang sebesar 9,81%. Kemudian diikuti sektor jasa transportasi dan pergudangan sebesar 8,49% dan jasa lainnya 8,66%.

Ekonom dari Bank Permata Josua Pardede menyatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil di kisaran  5% dalam beberapa tahun terakhir akibat faktor melemahnya konsumsi rumah tangga. Meskipun harga komoditas cenderung naik kembali, kegiatan ekonomi di daerah-daerah penghasil komoditas tetap lemah.

"Pemerintah perlu fokus dalam re-industrialisasi khususnya mendorong investasi di sektor manufaktur dan sektor padat karya lainnya sehingga dapat meningkatkan produktivitas nasional dan daya saing di pasar internasional," ujarnya kepada Katadata, Senin (5/2).

Upaya pemerintah dalam mendorong sektor padat karya seperti pertanian dan perdagangan dinilai penting untuk menyerap tenaga kerja. Alhasil, akan meningkatkan daya beli masyarakat dan konsumsi.

Sementara itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyoroti stagnansi pertumbuhan ekonomi 2017. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi sulit bergerak ke angka yang lebih tinggi pada tahun ini.

"Estimasi Indef tahun 2018 ekonomi hanya tumbuh 5,1%. Faktornya konsumsi rumah tangga masih stagnan di 4,9-5%. Pengaruh inflasi pangan dan tekanan harga minyak mentah yang tinggi dikhawatirkan memicu naiknya bbm dan tarif listrik," katanya.

Halaman:
Reporter: Ekarina
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...