Banjir Dana Asing, Nilai Tukar Rupiah Menguat di Awal Tahun
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat sejak akhir tahun lalu. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, hal itu terjadi lantaran investor asing makin optimistis terhadap perekonomian Indonesia. Buktinya, investasi asing terus mengalir ke dalam negeri (capital inflow).
Mengacu pada data kurs tengah BI, nilai tukar rupiah menguat menjadi Rp 13.490 per dolar AS pada Rabu (3/1), setelah betah bertengger di kisaran 13.500-an sejak pertengahan Oktober 2017 lalu. "Saya melihat bahwa (ini) faktor confident (kepercayaan diri) terhadap ekonomi domestik banyak berperan," kata Agus di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (3/1).
Adapun risiko eksternal dinilainya tidak banyak berubah, dari mulai kenaikan suku bunga hingga pemangkasan pajak di AS. “Kondisi di luar negeri ini kurang lebih tidak terlalu berubah,” ucapnya.
Sebelumnya, Agus menyebut aliran investasi asing ke pasar keuangan domestik mencapai Rp 138 triliun sepanjang 2017. Jumlah tersebut meningkat Rp 12 triliun dibandingkan dengan 2016 lalu yang sebesar Rp 126 triliun. Alhasil, kinerja pasar modal domestik sepanjang 2017 juga dinilainya positif, di antaranya tercermin dari lompatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Baca juga: Melebihi 2016, BI Catat Dana Asing Masuk Tahun Ini Rp 138 Triliun)
Adapun pada penutupan tahun, PT Eastspring Investment Indonesia mencatat IHSG mencetak rekor seiring aksi beli oleh investor asing dan domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun ditutup naik 2,2% secara mingguan (week on week/wow) atau 19,9% secara tahunan (year on year/yoy) ke level 6355.