BI Tahan Bunga Acuan Guna Dorong Ekonomi dan Antisipasi Risiko Global

Desy Setyowati
14 Desember 2017, 20:00
Bank Indonesia
Donang Wahyu|KATADATA

Pertumbuhan kredit Oktober 2017 tercatat hanya sebesar 8,16% secara tahunan (year on year/yoy), meski membaik dibandingkan September sebesar 7,86%. Di sisi lain, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2017 tercatat 11% (yoy), menurun dibandingkan bulan sebelumnya 11,7% (yoy).  

“Untuk keseluruhan 2017, DPK dan kredit diperkirakan tumbuh masing-masing sekitar 9% (yoy) dan 8% (yoy),” kata Dody. Sementara itu, penurunan bunga deposito dan kredit diklaim terus berlangsung, menyesuaikan dengan pemangkasan berali-kali BI 7 Days Repo Rate sejak tahun lalu. Hal ini diharapkan bakal membantu mendongkrak permintaan kredit ke depan.

BI memperkirakan pertumbuhan DPK dan kredit akan membaik, masing-masing dalam kisaran 9-11% (yoy) dan 10-12% (yoy) pada tahun depan, sedangkan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,1-5,5%.

Adapun dari sisi global, Dody menjelaskan BI tengah mewaspadai sederet risiko di antaranya terkait normalisasi kebijakan moneter di beberapa negara maju dan faktor geopolitik. Hal ini juga yang menjadi pertimbangan BI dalam mempertahankan bunga acuan.

Pada Rabu (13/12), bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) kembali menaikkan bunga dananya ke level 1,25-1,5%. Tahun depan, The Fed memproyeksi kenaikan bunga tiga kali lagi seiring perbaikan ekonomi di Negeri Paman Sam tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...