Proyeksi Ekonomi RI 2018 Lembaga Asing Tak Setinggi Pemerintah

Desy Setyowati
12 Desember 2017, 11:34
Pertumbuhan Ekonomi
Donang Wahyu|KATADATA
Lalu lintas di kawasan bisnis Jakarta.

Investasi swasta diperkirakan akan perlahan-lahan meningkat. Selain karena perbaikan iklim usaha, arus investasi didukung oleh peringkat layak investasi (investment grade) atas utang jangka panjang Indonesia. Peringkat tersebut diharapkan akan mempercepat arus modal masuk, termasuk investasi langsung asing (Foreign Direct Investment/FDI).

Dari sisi pertumbuhan konsumsi rumah tangga, Winfried berpendapat masih akan stabil. Meskipun pemerintah mengurangi subsidi energi sehingga mengakibatkan kenaikan harga listrik, pengeluaran rumah tangga masih tetap kuat.

Ia menduga, keyakinan konsumen masih baik berkat stabilitas nilai tukar rupiah dan inflasi yang terkendali. "Tren menurunnya inflasi ini terutama berkat upaya baru dari pemerintah untuk menjaga harga pangan melalui pengelolaan logistik dan pusat distribusi pangan di daerah-daerah secara lebih baik," kata dia.

(Baca juga: Suhu Politik Menghangat, Pemerintah Sengaja Buat APBN 2018 Konservatif)

Adapun Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi hanya 5,3 persen di 2018. Penyebabnya, perekonomian global yang mendukung dan kondisi domestik yang lebih kuat. Dengan catatan, pemerintah melanjutkan reformasi di bidang ekonomi.

Penyokong lainnya, konsumsi yang menguat seiring dengan kenaikan upah riil dan peningkatan lapangan kerja di tahun depan. Di sisi lain, investasi swasta diprediksi akan membaik seiring dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang berkali-kali memangkas bunga acuan BI 7 Days Repo Rate hingga berada di level 4,25 persen.

"Pelonggaran moneter itu akan menurunkan biaya pinjaman, perbaikan iklim bisnis, dan peningkatan investasi publik di bidang infrastruktur. Dengan begitu, investasi swasta semestinya meningkat," tutur dia.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...