Diadang Tarif Listrik, Ekonomi 2017 Diramal Bank Dunia Tumbuh 5,2%

Miftah Ardhian
15 Juni 2017, 16:56
Properti 1
ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa

(Baca: Indeks Keyakinan Konsumen Rekor Tertinggi, Konsumsi Akan Menguat)

Keputusan itu bisa menyebabkan arus ke luar modal dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Arus modal ke luar tersebut bisa menyebabkan pengetatan kondisi keuangan dalam negeri dan mempengaruhi nilai tukar rupiah. Ujung-ujungnya, hal ini dapat berdampak pada penurunan konsumsi dan investasi swasta di dalam negeri.

Di sisi lain, terdapat beberapa faktor pendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah terlihat sepanjang pertengahan tahun ini. Pertama, Standard & Poor's (S&P) yang menaikan peringkat obligasi pemerintah Indonesia dari BB+ menjadi BBB- atau layak investasi. Hal ini menunjukan pengelolaan dan kredibilitas fiskal telah membaik.

Kedua, konsumsi dan investasi swasta dilihat masih cukup kuat. Indikasinya adalah pertumbuhan konsumsi swasta menguat 5,0 persen didukung oleh stabilnya nilai rupiah dan inflasi yang terjaga. Pertumbuhan investasi juga menguat sebesar 4,8 persen yang didukung pemulihan harga komoditas, reformasi kebijakan, penurunan tingkat suku bunga, dan sentimen bisnis yang lebih baik.

Ketiga, kebjakan moneter yang akomodatif. Keempat, defisit transaksi berjalan diproyeksikan akan tetap rendah yakni sebesar 1,8 persen dari PDB. Kelima, kinerja fiskal di semester I 2017 masih cukup kuat yang ditunjukkan dengan target defisit fiskal sebesar 2,6 persen dari PDB.

Kelima, pertumbuhan ekspor yang menguat terangkat oleh permintaan eksternal yang lebih kuat seiring dengan pertumbuhan perekonomian global yang lebih cepat dan pulihnya perdagangan global.

Chaves menjelaskan, reformasi struktural perlu dipertahankan untuk meningkatkan potensi pertumbuhan dan agar Indonesia dapat mengurangi ketergantungannya terhadap komoditas. "Selain itu, mengurangi jumlah pembatasan Daftar Negatif Investasi (DNI) juga cenderung meningkatkan investasi asing," ujarnya.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...