Sri Mulyani Dorong Pengusaha Bayar Pajak buat Atasi Ketimpangan

Image title
3 Februari 2017, 17:27
Sri Mulyani
Arief Kamaludin|KATADATA

Sri Mulyani pun menerangkan secara lebih rinci mengenai pembiayaan program kesejahteraan. Menurut dia, pemerintah akan menggunakan duit yang berhasil dihemat dari pemangkasan subsidi energi untuk meningkatkan fasilitas kesehatan dan pendidikan rakyat.

Sedangkan penerimaan pajak akan digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur di daerah tertinggal, dan membiayai program-program lain yang dapat meningkatkan kemakmuran rakyat. (Baca: Pemerataan Pembangunan Indonesia di Bawah Malaysia dan Thailand)

Maka itu, Sri Mulyani pun tak bosan-bosan mengingatkan pengusaha agar taat membayar pajak. Apalagi, rasio pajak (tax ratio) Indonesia masih sangat rendah. Rasio pajak Indonesia cuma 11 persen, di bawah negara tetangga yaitu Malaysia dan Thailand yang sebesar 15 persen. Rendahnya rasio pajak ini, disebabkan oleh tingkat kepatuhan wajib pajak yang juga rendah.

"Rp 1 triliun penerimaan pajak saja itu bisa bangun 3.541 meter jembatan, jalan-jalan di perbatasan 155 km (kilometer), sangat banyak untuk rumah tangga miskin, bisa untuk akses kesehatan dan pendidikan masyarakat, membantu sekolah-sekolah," katanya.

Ia pun mengingatkan, penerimaan pajak juga erat kaitannya dengan pelayanan yang diberikan pemerintah. “Kalau saya tidak dapat bayar guru yang baik, polisi yang baik, tentara yang baik mereka akan jadi part of problem (bagian dari persoalan) buat perekonomian. Persoalan ini at some point harus dipotong,” katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...