Natal dan Tahun Baru Bisa Kerek Ekonomi Kuartal IV Tembus 5 Persen
Beberapa ekonom optimistis momen Natal dan Tahun Baru dapat mengerek pertumbuhan ekonomi di kuartal IV ini hingga menembus 5 persen. Hal ini sejalan dengan Presiden Joko Widodo yang mengharapkan pertumbuhan sekitar 5,1-5,2 persen. Meskipun Bank Indonesia (BI) meramalkan ekonomi pada kuartal terakhir tahun ini cuma tumbuh sebesar 4,88 persen.
Ekonom Maybank Juniman memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5-1 persen di kuartal IV 2016. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun bisa mencapai 5-5,06 persen. Pendorong utama pertumbuhan tetap konsumsi rumah tangga, yang diperkirakan tumbuh 5,04 persen ditopang oleh belanja saat Natal dan Tahun Baru.
Seiring dengan naiknya permintaan pada dua momen tersebut, dia memprediksi investasi sektor riil juga meningkat. Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) bisa tumbuh 5,5 persen atau naik dari kuartal III lalu yang sebesar 4,06 persen. PMTB merupakan pengeluaran untuk barang modal sebagai investasi, seperti untuk bangunan, jalan dan bandara, serta mesin dan peralatan.
Sementara itu, konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) diperkirakan tumbuh 8-10 persen, naik dibanding realisasi kuartal sebelumnya sebesar 6,65 persen. Kenaikan tersebut disokong pengeluaran partai politik untuk pemilihan kepada daerah (pilkada) di 100 daerah dan pengeluaran lembaga survei. “Pengeluaran lembaga survei dan partai, kami yakin bisa tumbuh 8-10 persen,” kata Juniman kepada Katadata, Rabu (28/12).
Tahun 2016 | Konsumsi Rumah Tangga | LNPRT | Konsumsi Pemerintah | PMTB | Ekspor | Impor | PDB |
Kuartal I | 4,94% | 6,38% | 2,93% | 5,6% | -3,9% | - 4,2% | 4,92% |
Kuartal II | 5,04% | 6,72% | 6,28% | 5,06% | -2,73% | -3,01% | 5,18% |
Kuartal III | 5,01% | 6,65% | -2,97% | 4,06% | -3,69% | -3,8% | 5,02% |
Di sisi ekspor, Juniman juga memperkirakan adanya pertumbuhan positif setelah empat tahun terkontraksi. Jika pada kuartal sebelumya tumbuh negatif 3,69 persen, maka pada kuartal IV ini diperkirakan tumbuh 1 persen. Proyeksi ini didorong oleh kenaikan beberapa harga komoditas. Meski begitu, secara tahunan ekspor dan impor tetap akan tumbuh negatif.
(Baca juga: Industri Nonmigas 2017 Diprediksi Tumbuh Sejalan Target Ekonomi)
Sedikit lebih pesimis dari Juniman, Ekonom SKHA Consulting Eric Sugandi memperkirakan ekonomi cuma tumbuh 4,9 persen di kuartal IV, meski ada momen Natal dan tahun baru. Ia menghitung, konsumsi rumah tangga cuma tumbuh 4,9 persen di kuartal terakhir tahun ini. “Secara keseluruhan, tahun ini saya perkirakan (ekonomi) tumbuh lima persen,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makro Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menyebut angka pertumbuhan ekonomi yang lebih pesimistis yaitu 4,88 persen pada kuartal IV. Meski begitu, pertumbuhan tersebut masih bisa menyokong ekonomi keseluruhan tahun tumbuh di kisaran 5 persen.
Ekonom dan Institusi | Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Q4-2016 | Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016 |
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makro Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung | 4,88% | 5% |
Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan | 4,88% | 5% |
Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih | 5,05% | 5,04% |
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual | 5-5,2% | 5,03-5,08% |
Ekonom Maybank Juniman | 5-5,1% | 5-5,06% |
Ekonom SKHA Consulting Eric Sugandi | 4,9% | 5% |
Menurut Juda, pertumbuhan ekonomi di akhir tahun didorong oleh kenaikan harga dan volume ekspor komoditas. Komoditas yang harganya naik yakni batubara, minyak sawit mentah (crude price oil/CPO), timah, tembaga, dan nikel.
Melihat tren yang ada, Juda yakin harga komoditas tersebut akan terus meningkat. “Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi di Kuartal IV ini sudah ada dorongan dari ekspor yang membaik, bukan hanya harganya tapi riilnya juga naik di Oktober-November, “ ujar Juda.
(Baca juga: PT DI Tutup Tahun Ini dengan Ekspor Pesawat ke 10 Negara)
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo berharap pertumbuhan ekonomi bisa di atas 5 persen pada kuartal terakhir. "Kita harapkan bisa 5,1 hingga 5,2 persen kuartal ini," kata Jokowi, awal November lalu. (Baca juga: Presiden Berharap Ekonomi Kuartal IV Tumbuh 5,1-5,2 Persen)
Menurut dia, selain didorong belanja pemerintah, ekonomi di kuartal terakhir semestinya bisa terbantu oleh belanja terkait perhelatan pilkada pada 2017 mendatang.