Likuiditas Ketat, Bunga Acuan BI 7-Days Repo Diharapkan Turun

Desy Setyowati
19 Agustus 2016, 09:39
Bank Indonesia
Agung Samosir|KATADATA

Sementara itu, Ekonom Maybank Juniman  melihat permintaan kredit dari sektor riil masih minim. Perbankan juga makin selektif menyalurkan kredit lantaran ada risiko kenaikan NPL. Karena itulah, bank memilih menempatkan dananya ke PUAB ketimbang menyalurkan ke sektor riil melalui kredit.

Jika kondisi ekonomi tak kunjung membaik dan permintaan kredit dari swasta belum meningkat, pengetatan likuiditas bisa berkepanjangan. Alhasil, likuiditas dana hanya berputar di antara bank.

Meski likuiditas tak mengalir ke masyarakat, Juniman memperkirakan BI akan mempertahankan BI 7-Days Repo. Alasannya, BI masih menunggu efektivitas dari penurunan suku bunga acuan BI Rate sebesar satu persen sejak awal tahun ini. Saat ini, penurunan BI Rate tersebut baru berdampak pada penurunan bunga deposito dan bunga kredit masing-masing 0,8 persen dan 0,45 persen.

(Baca: Terakhir Kali Jadi Bunga Acuan, BI Rate Tetap 6,5 Persen)

Namun, ke depan, Juniman melihat peluang menurunkan BI 7-Days Repo masih terbuka lebar hingga ke level lima persen hingga akhir tahun nanti. Pertimbangannya, laju inflasi selanjutnya bakal mereda. “Perkiraan Agustus akan deflasi karena dampak dari penurunan tarif angkutan dan harga makanan,” ujarnya.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...