Pemerintah Tambah Anggaran Infrastruktur 2016
KATADATA ? Anggaran infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 ditargetkan naik sekitar 8 persen menjadi Rp 313,5 triliun. Anggaran tersebut mencapai 2,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Presiden Joko Widodo mengatakan, penambahan anggaran tersebut dkan digunakan untuk membangun sejumlah infrastruktur utama. Di antaranya, pembangunan ruas jalan baru sepanjang 375,9 km; pembangunan jalur kereta api sepanjang 110,9 km; pembangunan 11 bandara baru, termasuk bandara perintis; dan mencapai rasio elektrifikasi 90,2 persen.
?(Tambahan anggaran) ini agar konektivitas dan pemerataan antarwilayah juga menjadi lebih baik nantinya," kata Jokowi, panggilan akrab Presiden dalam pidato pembacaan nota keuangan RAPBN 2016 di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat (14/8).
Selain mendukung konektivitas, kenaikan anggaran infrastruktur juga untuk mendukung program ketahanan pangan. Terutama komoditas strategis seperti peningkatan produksi padi, kedelai, jagung, gula, dan daging. Pemerintah berencana mengembangkan jaringan irigasi seluas 500 ribu hektare.
?Dukungan pemerintah tersebut berupa perluasan areal pertanian dan juga pembangunan jaringan irigasi,? kata Jokowi.
Selain itu pengembangan infrastruktur ini juga berupa dukungan pelaksanaan program ?Sejuta Rumah? bagi masyarakat berpenghasilan rendah, seperti yang telah dilakukan pada tahun ini. Kemudian memfokuskan dana desa yang pada tahun depan sebesar Rp 782,2 triliun, yang tujuannya untuk mengurangi kesenjangan antara desa dan kota.
?Serta untuk mendorong kemandirian desa sesuai dengan UU Nomor 6 Tahun 3014 Tentang Desa,? kata Jokowi.
Presiden berharap pembangunan infrastruktur pada 2016 mendatang akan memacu sasaran pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan pengangguran, serta mewujudkan pemerataan pembangunan.