JK Minta BI Turunkan Suku Bunga

Aria W. Yudhistira
7 Mei 2015, 12:00
Katadata
KATADATA
Wapres Jusuf Kalla meminta Bank Indonesia menurunkan suku bunga untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Agus menambahkan, sudah ada tanda-tanda risiko atas normalisasi perekonomian Amerika Serikat, yakni menguatnya dolar AS terhadap seluruh mata uang. Untuk itu, BI mengeluarkan kebijakan agar perusahaan melakukan lindung nilai (hedging) atas utang luar negeri yang dimiliki.

?BI juga meminta perusahaan menjaga rasio likuiditas dan meminta rating jika ingin melakukan pinjaman,? kata dia.

Kebijakan BI menaikkan suku bunga sudah berjalan sejak Juni 2013. Ketika itu bank sentral menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke 6 persen, setelah dalam 16 bulan bertahan di posisi 5,75 persen. Kenaikan suku bunga tersebut secara bertahap dilakukan hingga Januari 2015 ke level 7,75 persen.

Meski pada Februari lalu BI Rate turun ke 7,5 persen, tapi BI menyatakan masih akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga yang tinggi. Ini lantaran masih terdapat ketidakpastian ekonomi global dan masih tingginya tingkat defisit transaksi berjalan Indonesia.

Ekonom Universitas Indonesia Anton Gunawan mengatakan, ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga masih tersedia. Tapi hal itu bukan satu-satunya yang dapat dilakukan bank sentral untuk memacu perekonomian.

BI dapat pula melakukan relaksasi kebijakan uang muka pembelian rumah dan mobil atau loan to value (LTV). LTV adalah rasio antara nilai kredit atau pembiayaan yang dapat diberikan bank terhadap nilai agunan berupa properti atau kendaraan, pada saat pemberian kredit atau pembiayaan. 

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...