Penundaan Kenaikan BBM, Berdampak Negatif Terhadap Pasar

Image title
Oleh
30 Oktober 2014, 18:03
Pertamina
Donang Wahyu|KATADATA

?Kami mempertahankan perkiraan rupiah sebesar Rp 12.350 per dolar AS pada akhir 2014,? kata dia dalam riset yang dipublikasikan belum lama ini.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan jika pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, pasar akan menanggapi positif upaya pemerintah untuk mengurangi beban anggaran. Dengan menaikkan harga BBM, risiko investasi Indonesia menjadi berkurang karena ada penyehatan dari sisi fiskal. Defisit transaksi berjalan akan membaik. Hal itu akan membuat rupiah menguat. (Baca: Kurs Rupiah Tunggu Harga BBM Naik)

"Yang penting ada sinyal dari kebijakan pemerintah. Karena itu akan membuat nilai tukar rupiah menguat," kata Perry.

Kebijakan menaikkan harga BBM dinilai bisa berdampak positif bagi penguatan rupiah. Head of Research Citi Group Ferry Wong memprediksi jika pemerintah bisa menaikkan harga tahun ini, rupiah berpotensi menguat ke level Rp 12.000 per dolar. "(harga BBM) Harus naik, tidak bisa tidak," ujarnya kepada Katadata.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil memang memastikan pemerintah akan menaikkan harga BBM, kebijakan yang sudah lama menjadi wacana. Namun, banyaknya pertimbangan membuat seolah pemerintah belum bisa menentukan kapan kepastian rencana tersebut akan dilakukan. ?Ya (akan naik) sebelum Januari 2015. Bisa besok, bisa sebelum Januari,? ujar Sofyan. 

Padahal, sudah banyak hal yang mendesak kenaikan harga BBM perlu segera dilakukan, diantaranya kuota BBM bersubsidi yang akan jebol dan rupiah yang berpotensi melemah. Saat ini pemerintah masih menghitung besaran dan bentuk kompensasi yang akan diberikan untuk mengatasi dampak kenaikan tersebut.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Editor: Arsip
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...