Kurs Rupiah Tunggu Harga BBM Naik
KATADATA ? Volatilitas nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini dinilai masih dalam batas wajar. Kurs rupiah akan kembali stabil jika pemerintah bisa meralisasikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Ekonom Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra mengatakan, kenaikan harga BBM dapat menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia. Alhasil dapat menurunkan beban fiskal dan sekaligus memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan.
?Selama BBM belum naik, rupiah masih akan volatile,? kata dia saat dihubungi Katadata, Rabu (29/10).
Menurut dia, meski akan mendorong terjadinya inflasi, kenaikan harga BBM tidak akan direspons negatif oleh pasar. Ini lantaran kenaikan pada tahun ini dianggap sebagai penyesuaian yang terencana.
Situasi ini berbeda dengan kenaikan sebelumnya, yang dibayang-bayangi keragu-raguan. ?Kenaikan (BBM) dianggap sebagai sinyal adanya upaya pemerintah melakukan perbaikan struktural,? tutur Aldian.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan setiap kenaikan harga BBM sebesar Rp 1.000 per liter akan menyebabkan inflasi sebesar 1,2 persen. Jika kenaikannya sebesar Rp 3.000 per liter, maka inflasi akan berada di kisaran 7,6 persen-8,6 persen.
Saktiandi Supaat, Head FX Research Maybank, mengatakan investor saat ini akan fokus pada fundamental ekonomi Indonesia, terutama bagaimana cara pemerintah dan BI menyelesaikan defisit neraca transaksi berjalan dan menekan inflasi.