Pemerintahan Baru Perlu Waspadai Langkah The Fed

Image title
Oleh
19 Agustus 2014, 18:31
chatib basri.jpg
KATADATA/
KATADATA | Arief Kamaludin

Peneliti di Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Ahmad Erani Yustika mengelaskan risiko defisit pada APBN 2015 harus bisa diatasi dengan penanggulangan besaran defisit keseimbangan primer yang dalam RAPBN 2015 mencapai Rp 103,5 triliun.

?Jika defisit keseimbangan primer diatasi, maka defisit RAPBN 2015 tinggal sekitar Rp150-an triliun, atau 1,5 persen terhadap PDB. Itu sudah cukup bagus,? katanya.

Menurut dia, selain melalui pengurangan besaran alokasi anggaran untuk subsidi, upaya penanggulangan defisit tersebut harus dilakukan dengan memperhatikan beberapa sisi pembiayaan seperti alokasi dana desa.

Kemudian yang juga perlu diperhatikan adalah agenda reformasi agraria antara lain kebutuhan penyiapan lahan dan rencana pembangunan bendungan baru. Selanjutnya mitigasi dampak pelaksanaan masyarakat ekonomi ASEAN, serta bantalan kebijakan khusus bagi usaha kecil dan bisnis berorientasi ekspor. Selain itu pembiayaan maritim nasional serta inisiasi jaminan sosial.

?Perubahan moderat itu yang bisa dilakukan untuk RAPBN 2015 yang berporos kepada dua hal yaitu mengatasi defisit keseimbangan primer dan terobosan program,? kata Ahmad.

Petrus Lelyemin

Halaman:
Reporter: Redaksi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...